Kami sudah jengah
Mual dengan kata-kata
Mengukir bingkai bangkai tua
Dari garpu yang tak saling bersinggung dengab piring.
Kami sudah jengahÂ
Meronta-ronta kemungkaran nasib
Nyawa tak berharga bergantung keputusasaan
Janji-janji lengah lengah membukit hanya tunggal abu.
Kami sudah jengah
Melihat hiasan yang melilit di kota
Asap-asap yang terus mengepul
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!