Masih lagi …
Terbangun dan terperangkap
Sunyi negeri yang lindap
Di pagi yang entah kemana harus kucari ramai
Bahasaku takkan bisa berdamai
Dan nyata maya yang ku kecai
Berserah …itu mungkin
Tapi tak pernah ku ingin
Sementara kalian yang di sana
Masih menggagas dan merangkai
Kepingan harap yang terburai
Agar jadi satu bunga rampai
Yang indah dari yang pernah ada
Untuk kami dan perih perut kami
Yang semakin tak bersahabat dan kecewa
Wahai Engkau Tuan, Ku tunggu di bibir neraka
Semoga tak ada lagi dusta diantara kita (Titik)!
(Dari rakyat jelata, TWB 60, 2 Juni 2016, 10.45)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H