Mohon tunggu...
Hamzah Fauzi
Hamzah Fauzi Mohon Tunggu... -

My name is Hamzah. I am a teacher.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Tuan

3 Juni 2016   10:17 Diperbarui: 3 Juni 2016   10:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih lagi …

Terbangun dan terperangkap

Sunyi negeri yang lindap

Di pagi yang entah kemana harus kucari ramai

Bahasaku takkan bisa berdamai

Dan nyata maya yang ku kecai

Berserah …itu mungkin

Tapi tak pernah ku ingin

Sementara kalian yang di sana

Masih menggagas dan merangkai

Kepingan harap yang terburai

Agar jadi satu bunga rampai

Yang indah dari yang pernah ada

Untuk kami dan perih perut kami

Yang semakin tak bersahabat dan kecewa

Wahai Engkau Tuan, Ku tunggu di bibir neraka

Semoga tak ada lagi dusta diantara kita (Titik)!

(Dari rakyat jelata, TWB 60, 2 Juni 2016, 10.45)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun