Mohon tunggu...
Hamzah Batik Official
Hamzah Batik Official Mohon Tunggu... Seniman - Dunia Batik dan Cinderamata
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hamzah Batik merupakan Pusat Batik, Cinderamata dan Oleh-oleh terbesar di Yogyakarta yang beralamat di Jl. Malioboro.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Bancakan, Tradisi yang Kaya dan Berwarna

5 Januari 2024   17:28 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:30 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebagai negeri yang kaya akan keberagaman budaya, memiliki berbagai tradisi yang tersebar di berbagai daerah. Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah "Bancakan," sebuah praktik yang mengandung makna mendalam dan sarat akan nilai-nilai kebersamaan. Dalam artikel ini, tim Hamzah Batik Malioboro telah merangkum untuk kita menjelajahi lebih jauh tentang tradisi Bancakan, merinci asal-usulnya, makna simboliknya, dan bagaimana masyarakat lokal menjaga warisan budayanya melalui perayaan ini.

Asal-usul Tradisi Bancakan :

Bancakan berasal dari bahasa Sunda, yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "bersama-sama makan." Tradisi ini memiliki akar yang kuat dalam budaya Jawa Barat, tetapi popularitasnya telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia. Tradisi ini umumnya diselenggarakan dalam konteks acara keagamaan, pernikahan, atau momen penting lainnya dalam kehidupan masyarakat.

Makna Simbolik :

Tradisi Bancakan tidak hanya sekadar aktu berbagi hidangan, tetapi juga memiliki makna simbolik yang dalam. Salah satu simbol utama adalah meja makan yang panjang dan dipenuhi dengan aneka hidangan. Meja yang panjang ini melambangkan persatuan dan kebersamaan antaranggota masyarakat. Hidangan yang berlimpah menunjukkan keberkahan dan kemakmuran yang diharapkan dalam kehidupan mereka.

Selain itu, cara penyajian makanan dalam tradisi ini juga memiliki makna tersendiri. Makanan disusun dengan rapi dan teratur, menciptakan suasana yang penuh keindahan dan harmoni. Setiap hidangan memiliki peran dan nilai masing-masing, mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan kuliner daerah tersebut.

Website hamzahbatik.co.id
Website hamzahbatik.co.id

Komponen Makanan :

Komposisi makanan bancakan dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan ketersediaan bahan di daerah masing-masing, namun berikut adalah beberapa komponen umum yang sering ditemui :

  1. Nasi: Nasi merupakan bagian utama dari hidangan ini. Nasi bisa dihidangkan putih atau diolah menjadi nasi liwet atau nasi tutug oncom.
  2. Lauk-pauk: Beberapa jenis lauk-pauk yang sering ditemui antara lain:
    • Ayam goreng atau ayam bakar.
    • Ikan bakar atau ikan goreng.
    • Bebek goreng atau bebek bakar.
    • Empal (daging sapi yang direbus dan digoreng).
  3. Sayuran: Sayuran segar atau sayuran rebus seperti kangkung, genjer, atau daun singkong sering disajikan sebagai pelengkap.
  4. Sambal: Disajikan dengan berbagai jenis sambal untuk memberikan rasa pedas yang khas. Sambal terasi, sambal kecap, atau sambal matah adalah beberapa contoh sambal yang mungkin disajikan.
  5. Lalapan: Lalapan, seperti mentimun, tomat, dan daun kemangi, sering disajikan sebagai pelengkap dan memberikan kesegaran pada hidangan.
  6. Udang atau Ikan Asin: Beberapa hidangan dapat mencakup udang goreng atau ikan asin sebagai tambahan rasa gurih.
  7. Kerupuk: Untuk memberikan tekstur renyah, kerupuk kerap menjadi tambahan dalam makanan.
  8. Oncom: Oncom, yang merupakan hasil fermentasi dari ampas tahu atau ampas kedelai, sering digunakan sebagai lauk pengganti daging.

Website hamzahbatik.co.id
Website hamzahbatik.co.id

Bagaimana Masyarakat Menjaga Warisan Budaya :

Tradisi Bancakan tidak hanya menjadi ajang perayaan semata, tetapi juga menjadi wadah untuk menjaga dan memperkuat warisan budaya lokal. Masyarakat melestarikan resep-resep tradisional dan teknik memasak khas daerah mereka, sehingga setiap hidangan yang disajikan memiliki cita rasa autentik.

Selain itu, acara ini sering kali diiringi oleh pertunjukan seni dan budaya lokal, seperti tarian tradisional, musik daerah, dan pameran kerajinan tangan. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman peserta tetapi juga memberikan kesempatan bagi seniman lokal untuk mempertahankan keberlanjutan seni dan budaya tradisional.

Tradisi Bancakan adalah perayaan yang tidak hanya menyatukan masyarakat dalam kebersamaan makan, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga dan merayakan warisan budaya. Melalui hidangan-hidangan lezat, meja panjang yang dipenuhi keberagaman, dan pertunjukan seni lokal, masyarakat Indonesia terus memperkuat ikatan budaya mereka. Bancakan bukan hanya sebuah acara makan bersama, tetapi juga jejak kaya dan berwarna dari keberagaman budaya Indonesia yang patut dijaga dan dirayakan oleh generasi-generasi mendatang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun