Mohon tunggu...
Dave Kham99
Dave Kham99 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membongkar Pesan Tuhan dalam Akal dan Hati

25 September 2015   02:51 Diperbarui: 25 September 2015   02:51 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sumber suara bermacam2 shingga sulit mengidentifikasikannya bagaimana, namun bisa kita lihat sikap-sikapnya, dampak-dampaknya, hati itu seperti radio, bila makan harom maka suara yang keluar adalah suara untuk berbuat kejelekan. Ajakan kepada kebaikan.

Dalam Teknik Elektro gelombang (code, encode, dan decode) itu bukan suara hati, Karena pada kesepakatannya hati itu tidak punya huruf apalagi suara. Yg terjadi adlh kalam insan biasa. Karena suara secara fisik fisika itu longitudinal, yang respon dari taalluqnya adalah telinga. Apabila kita ngomong perihal kalam hati manusia kita harus membuat decode untuk mengurangi distorsi ataupun noise.

Code: Bentuk pesan yg terselubung

Decode: Membongkar pesan/kode dg melakukan tafsir

Encode : Meringkas/mengkompres pesan asli ke kode

Dengan mengaji tanpa terasa sedang melakukan encode, yaitu pembongkaran kalam dari Allah di hati yg berupa code,meskipun decode kita sendiri memiliki noise yaitu panas, hawa nafsu , Nafsul amarah istilahnya. Kalau decoder/hati rusak maka pesan encode dari Tuhan berupa kalam-kalam abadi itu rusak. Untuk meng-Encode kita butuh ilmu dari Rasulullah selaku utusan Tuhan.

Bahkan Al-Qur’an sendiri adlh info dari Tuhan, semacam hasil encoding,kalam yg ditulis &memiliki arti mewakili Kalam Tuhan yg tdk terjangkau itu&decodernya adlh Nabi ,bahkan di Qur’an sendiri ada ayat muhkamat & mutasyabihat,ada yg dhoruri, mudah dipahami akal manusia&sesuai tekstualnya. Ada yg sangat berat, berlapis, terselubung rahasia,istilahnya di Elektro adlh repetisi dlm coding, sangat mudah diterjemahkan tapi ada pula message yg ruwet. dlm melakukan decode Qur’an butuh ilmu tafsir, bayan, ma’ani & ilmu2 alat seperti nahwu,shorof juga hadits untuk menjelaskan transkrip ini. 

  So, Qur’an itu hasil encode yg mudah untuk dipahami akal manusia,karena itu banyak ayat yg menunjukan Qur’an diturunkan buat orang berakal, agar ada proses logika, semacam tanggung jawab akal.

Paradoksnya Al-Qur’an bisa dipahami tapi sebenarnya rumit, yakni kalam qodim tapi tertulis namun ada artinya. Ketika kita berpikir tekstual, limitasi tapi sebenarnya Al Qur’an / kalam Tuhan tdk terbatas apapun.

Bahkan konsep manunggaling kawulo lan Gusti yg disalahgunakan orang awam yg memahaminya sebagai Persatuan Tuhan dg manusia adalah persatuan fisik,Salah besar,

Penyatuan ini adlh penyatuan dimana kalam Tuhan dibuka rahasia seluas-luasnya di hati manusia yg sudah benar2 kosong & bersih hingga apa yg dilakukan manusia ini adalah Qudroh dari Tuhan,dan apa yg mereka lakukan sebenarnya adlh tuntunan dari kitab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun