Lalu bagaimana dengan ‘serangan ’ JK terhadap Pak Prabowo seolah HAM? Pak Joko enggan mengulasnya. Ia hanya membuat pernyataan sederhana. “Negarawan yang baik punya solusi tersendiri dalam merebut hati rakyatnya, yang pasti debat ini jangan dijadikan alat ukur utama mengukur kemampuan pemimpin-pemimpin kita, kan masih ada sesi berikutnya, kita lihat lagi nanti..” ujarnya.
Baik Pak Amirul dan Pak Joko Santoso tetap memberi poin pada debat yang diikutinya secara langsung itu. Jika panggung ini tetap milik pasangan Prabowo-Hatta, jika ukurannya mencari seorang kepala negara. “amat jelas, mana seorang negarawan, yang mana politisi,” ujar keduanya.
Sedikit menggangu pandangan mata dalam proses debat ini adalah, munculnya selipan kertas dari balik Jas pak Jokowi. memang tidak substansial, tetapi ini membenarkan adagium, bahwa “siapa yang tampil di panggung tanpa persiapan, maka ia aka turun tanpa kehormatan”. Pasti selalu ada celaan, untung saja seorang kru acara membenarkan tontanan itu, dalam istilah orang televisi, ‘gambar bocor’. Tapi maaf, tak penting untuk menampilkan fotonya… (**)
--------------------------
Cikini, Sore hari, 10 Juni 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H