Walhasil jangan heran, jika penyaluran gharizah nau' (menyalurkan kasih sayang) sudah tak sesuai dengan adab-adab dalam Islam. Dalam aturan Islam sendiri, suami tidak boleh menggauli istrinya ketika dirinya sedang haid maupun menggaulinya melalui dubur. Namun pada sisi lain, istri yang menolak ajakan suami untuk bersenggama ketika ia telah suci maka hal ini merupakan bentuk kemurkaan dari Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan seorang isteri agar taat kepada suaminya. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda: "Jika seorang istri tidur malam meninggalkan tempat tidur suaminya niscaya para malaikat akan melaknatnya sampai ia kembali". (Muttafaq `alaih dari jalur Abu Hurairah).
Islam pun sudah menjelaskan bahwa ikatan sebuah pernikahan adalah ibadah dan ketika istri ridho melayani suaminya maka itulah bentuk ibadah dan bernilai pahala bagi keduanya. Karenanya, ketika mencuatnya marital rape ketengah publik meskipun masih asing ditelinga masyarkat namun hal ini secara nyata menjadi senjata untuk menyerang keluarga muslim.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita menyerang pemikiran Barat yang mencoba mencokoli pemikiran umat Islam. Dengan menjadikan Islam sebagai aturan hidup dengan syariatnya maka kehidupan nan bahagia akan kita rasakan. Sebagaimana Islam telah mengatur semuanya salah satunya tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya, begitupun sebaliknya.
Â
Wallahu A'lam Bishshowab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H