Mohon tunggu...
Hamnur Hanursi
Hamnur Hanursi Mohon Tunggu... -

Saya dilahirkan di sebuah dusun yang teduh nan unyu-unyu bernama Uraso. Didepan rumahku menjulang kokoh pegunungan Kambuna, mensuplai air bagi mengalirnya sungai Uraso, tempat dimana aku dan sahabatku kecil-ku riang bermain. Aku menghirup udara pertama kali di suatu subuh yang sejuk, udara yang segar masuk ke paru-paru-ku, ketika kokok ayam bersahutan menyambut datangnya cahaya pagi. Sang fajar perlahan naik, sinarnya menembus dinding rumah dan mendarat tepat diatas tubuh mungil-ku. Ayahku menyaksikan, lalu berkata NUR (CAHAYA), darisanalah aku diberi nama HAMNUR. HAM berarti daging (tubuh/manusia) NUR berarti CAHAYA. HAMNUR berarti manusia yang...? Ah, apalah arti sebuah nama...? aku hanya berharap, perbuatanku selaras dengan namaku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahaya Keyakinan Palsu

23 Oktober 2016   06:33 Diperbarui: 30 Oktober 2016   15:57 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah keyakinan yang tidak didasarkan pada prinsip kebenaran, yang tidak memiliki dasar realitas,  ditolak nalar... hal tersebut disebut juga DELUSI atau WAHAM.  Dari sudut pandang ilmu kedokteran, Delusi tergolong kedalam gangguan mental. Delusi merupakan keyakinan semu atau palsu.

Dalam beberapa kasus, keyakinan palsu telah menimbulkan kefatalan-kefatalan. Dengan demikian, dalam hal berkeyakinan, manusia jelas membutuhkan nalar, pemikiran-pemikiran tandingan, bukan sekedar ikut-ikutan atau terjebak dalam pemikiran eksklusivisme.

Terlalu gampang dan sering kalinya masyarakat terjerumus kedalaman berbagai aliran kepercayaan yang belakangan diketahui sebagai aliran sesat, menunjukkan bahwa tidak sedikit orang yang mengidap penyakit mental Delusional.

Ibn Rushd  sang pemikira Islam di masa lampu pernah mengatakan: Jika engkau ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah segala hal dengan kemasan agama. 

Artinya, umat akan mudah sekali tertipu dengan sesuatu yang disampaikan memakai LABEL AGAMA. Hal ini terjadi oleh karena orang memandang bahwa ajaran agama datang dari Tuhan dan Tuhan tidak menyampaikan kecuali yang benar.  

Ya, Tuhan memang tidak menyampaikan sesuatu kecuali yang benar, tetapi berapa banyak orang yang berbicara atas nama Tuhan untuk sebuah kebohongannya? Atau, berapa banyak orang yang berbicara atas nama kebenaran agama dari  sebuah pemahamannya yang salah terhadap ajaran agama?

Contoh kasus:

1.Penyembuhan Tenaga Dalam Gatot Brajamusti
 Kasus yang terjadi pada padepokan Brajamusti milik Gatot yang masih dalam tahap menyidikan misalnya, padepokan tersebut sejatinya adalah tempat penyembuhan dengan tehnik KANURAGA/tenaga dalam (klaim pemiliknya loh). Namun belakangan diketahui bahwa disana terjadi praktik atau ritual yang berujung pada pelecehan seksual. Pemberitaan berbagai media menyebutkan bahwa semakin banyak orang yang merasa tertipu dengan aksi Gatot. Artinya Gatot melakukan penipuan dengan kedok penyembuhan tenaga dalam? Sementara para korban terjebak dalam keyakinan yang salah terhadap teknik pengobatan tersebut?

 2.Modus Ritual mistik Dimas Kanjeng Taat Pribadi
 Menurut kepolisian, ada bebarapa modus yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng yang sengajah dikemas dalam bentuk ritual mistis agama guna meyakinkan para pengikutnya. Atas beberapa modusnya tersebut, Dimas Kanjeng mengambil keuntungan harta yang tidak sedikit. Namun menurut Kepolisian, semua klaim Dimas Kanjeng tersebut hanya kedok atau dusta belaka guna menipu orang. Demikian yang dibeberkan kepolisian yang dikutip merdeka.com Senin, 3 Oktober. Artinya, para pengikut dan korban yang selama ini memiliki kayakinan bahwa Dimas kanjeng memiliki berbagai ilmu kesaktian seperti dapat menggandakan uang, telah tertipu?

3. Bunuh Diri Massal Sekte People's Temple

Kim Jones adalah pendiri sekte People Temple. Lihai dalam mengolah kata-kata ketika berkotbah, membuat banyak orang terpesona lalu melebur dalam sekte yang dipimpinya. Tetapi ia sesunguhnya tidak mengabarkan ajaran yang benar. Setelah banyak orang yang yakin dengan ajarannya, dia mengajak bunuh diri massal pengikutnya dengan melibatkan lebih dari 900 orang dengan meminum racun Sianida pada tahun 1978. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun