Mohon tunggu...
Mochamad Nasrudin Hidayat
Mochamad Nasrudin Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNUSA fakulitas kesehatan prodi k3

Hobi saya bermain game dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sad Knight

22 September 2023   07:52 Diperbarui: 22 September 2023   07:57 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam negeri yang jauh, terhamparlah sebuah kerajaan yang dikelilingi oleh perbukitan hijau. Di kerajaan yang damai ini tinggalah seorang kesatria sejati bernama Sirus. Ia adalah sosok yang gagah berani, setia, dan penuh kebajikan. Sirus telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi rakyatnya dan menjaga kedamaian di kerajaan.

Suatu hari, berita buruk datang menghampiri kerajaan. Sebuah pasukan penghancur yang ganas bernama Pasukan Bayangan menyatakan perang terhadap kerajaan. Pasukan Bayangan dipimpin oleh seorang raja jahat yang haus kekuasaan, Raja Mordekai. Sirus dan pasukan kerajaan tahu bahwa mereka akan menghadapi pertempuran yang sangat berat.

Pertempuran pun dimulai. Sirus dan pasukan kerajaan berjuang mati-matian melawan Pasukan Bayangan, tetapi kekuatan musuh terlalu besar untuk ditaklukkan. Sirus dengan gagah berani memimpin pasukannya, mengalahkan beberapa pasukan musuh, tetapi semakin lama semakin jelas bahwa mereka tidak akan mampu mengalahkan Raja Mordekai.

Dalam pertempuran terakhir, Sirus melawan Raja Mordekai secara langsung. Mereka bertarung dengan sengit, tetapi Raja Mordekai terlalu kuat. Sirus luka parah dan pedangnya terlempar jauh. Raja Mordekai menyerang dengan kejam, membuat Sirus terjatuh ke tanah dengan kekuatannya yang semakin melemah.

Saat Sirus terbaring lemah di tanah, Raja Mordekai merasa kemenangan sudah di depan matanya. Dia mengangkat pedangnya untuk memberikan serangan pamungkas. Namun, tiba-tiba, seorang pemuda muncul dari antara kerumunan rakyat yang menyaksikan pertempuran.

Pemuda itu bernama Arman, seorang pemuda biasa yang tak memiliki kemampuan bertarung. Meski demikian, ia tidak bisa berdiam diri melihat penderitaan kerajaan dan kesatria kesayangannya. Arman mengambil pedang Sirus yang terlempar dan berlari mendekat ke medan pertempuran.

Arman melompat ke udara dan menusukkan pedang itu ke punggung Raja Mordekai. Raja jahat itu terjatuh, dan Arman mengorbankan dirinya sendiri dalam aksi heroiknya. Sirus, yang melihat kejadian itu, merasakan kepedihan mendalam. Dia tahu bahwa pemuda itu telah memberikan nyawanya untuk menyelamatkannya.

Dengan tenaga terakhir yang dimilikinya, Sirus meraih kemenangan akhir. Pasukan Bayangan mundur dan kerajaan berhasil diselamatkan. Namun, Sirus tidak bisa merayakan kemenangan itu dengan senang hati. Ia merasa sedih dan bersalah atas pengorbanan Arman, seorang pemuda yang berani dan baik hati.

Sirus menguburkan Arman di pemakaman yang indah di lereng bukit, sebagai tanda penghormatan atas keberanian dan pengorbanannya. Ia berjanji dalam hati bahwa dia akan menjaga kenangan Arman dan akan terus melindungi kerajaan dengan segenap kekuatannya.

Hari-hari berlalu, dan Sirus tetap menjadi kesatria sejati yang penuh kebajikan. Namun, dia selalu merasa kehilangan dan sedih dalam hatinya. Setiap kali dia mengenakan baju zirahnya, dia akan teringat akan Arman, pemuda yang telah mengorbankan dirinya demi kebaikan.

Cerita tentang Sirus dan Arman menjadi legenda di kerajaan tersebut. Mereka dihormati dan diingat sebagai pahlawan yang penuh pengorbanan. Pengorbanan Arman menginspirasi banyak orang untuk berani berbuat baik dan melawan kejahatan.

Meskipun cerita ini sedih, ia mengajarkan kita tentang keberanian, pengorbanan, dan arti sejati dari menjadi seorang kesatria. Sirus dan Arman, meskipun pengorbanan mereka membawa kesdihan yang dalam, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun