Mungkin tulisan ini telat di post dalam kompasiana, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Selain itu juga masih relevan dengan kondisi saat ini bahkan sebentar lagi menjelang Pemilihan Presiden mudah-mudah bisa dipahami.
Pemasaran dalam Pemilihan Presiden
Kamis, 4 November 2008 akan menjadi hari pemilihan presiden amerika serikat dijadwalkan berlangsung. Sebanyak 538 electoral vote diperebutkan oleh 2 kandidat presiden AS Barack Obama dari demokrat dan John McCain dari republik. Pemilihan presiden AS merupakan pemilihan yang banyak diamati tidak hanya oleh masyarakat AS tetapi juga oleh masyarakat dunia. Amerika Serikatsebagai satu-satunya negara adidaya di dunia saat ini sangat mempengaruhi situasi berbagai belahan dunia lainnya.
Sistem pemilihan presiden AS berbeda dengan sistem pemilihan presiden Indonesia yang menganut pemilihan langsung presiden (one man one vote). Warga AS yang mempunyai hak pilih memberikan suara kepada seorang Electors. Electors secara teknis bebas untuk memilih presiden yang dia inginkan, tetapi dalam praktisnya seorang electors bersumpah untuk memilih kandidat tertentu dan pemilih memberikan suara kepada electors yang akan memilih presiden dan wakil presiden yang diinginkannya. Sistem diatas merupakan jenispemilihan presiden tidak langsung.
Walaupun bukan pemilihan presiden secara langsung tetapi pemilih di amerika serikat tetap menentukan siapa presiden mereka. Oleh karena itu berbagai kampanye dilakukan untuk menarik suara agar mereka memilih electors yang berjanji akan memilih salah satu kandidat. Hingga 21 September 2008 jumlah dana kampanye yang digalang oleh kedua kandidat sudah mencapai 1,2 milliar dollar AS. Diluar pemilihan primaries (ada dua pemilihan yaitu primaries dan generals), Barack Obama sudah mengumpulkan 454 juta dolar AS dan McCain sudah mengumpulkan sebanyak 230 Juta dolas AS.[1]
Dengan uang sebanyak miliaran dollar AS, maka banyak hal yang dilakukan oleh kandidat untuk “memasarkan” diri mereka. Memasarkan dalam artian mereka adalah yang paling pantas untuk memimpin AS.
Segmen, Target dan Posisi
Masyarakat Amerika Serikat merupakan masyarakat yang paling beragam di dunia. Warga Amerika Serikat seringkali menganggap negaranya sebagai “melting pot” (pot peleburan), sebuah negara besar yang menampung seluruh imigran dari berbagai belahan dunia untuk kemudian berkolaborasi sebagai warga negara AS tetapi tanpa harus melupakan identitas asal mereka. Kebijakan “melting pot” yang sudah berjalan sepanjang ratusan tahun telah membentuk AS menjadi wajahnya saat ini.
Secara umum ada beberapa segmen karakterisitik dari pemilih di Amerika Serikat yang mempengaruhi jatuhnya pilihan sesorang kepada suatu kandidat antara lain[2]:
Jenis Kelamin
Jumlah perempuan pemilih di Amerika Serikat mencapai 52,20% dari keseluruhan pemilih. Dengan adanya kesetaraan gender di A.S perempuan menjadi suatu kekuatan politik yang sangat diperhitungkan. Pada saat pemilihan primaries untuk menentukan kandidat presiden dari Partai Demokrat mengalami pertarungan sengit antara Barack Obama dan Hillary Clinton. Pendukung setia Hillary Clinton sampai saat ini adalah para pemilih wanita yang merasa satu visi dengan Hillary. Hingga kekalahan Hillary dalam primaries, masih banyak pendukung setia wanita yang berniat untuk tidak memilih sebagai bukti kesetiaan. Partai Republik pun memilih Sarah Palin sebagai kandidat wakil presiden mendampingi kandidat John McCain dengan dasar ingin menarik pemilih wanita yang sebelumnya mendukung Hillary Clinton.
Jenis Ras
Ras kulit putih masih tetap mendominasi karakterisitik pemilih di A.S. dengan jumlah pemilih sebanyak 82,40%. Pemilih kulit hitam saat ini menjadi kekuatan baru dalam pemilihan presiden AS, jumlah pemilih kulit hitam merupakan terbesar kedua yaitu sebanyak 12,10%. Sisanya adalah pemilih hispanik sebesar 8,6% dan 3,3% keturunan asia. Ras kulit pulit banyak memilih partai republik sebagai partainya sedangkan kulit berwarna banyak mendukung partai demokrat.