Mohon tunggu...
H.S Parukitta
H.S Parukitta Mohon Tunggu... pelajar mahasiswa -

"Melihat dari Sudut yang Berbeda"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Siapa Kita?

26 April 2017   21:24 Diperbarui: 27 April 2017   06:00 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

04 April 2017

Malam semakin larut, dua bibir diam tanpa suara mereka hanya bertatap-tatap pada ruang gelap, dalam hening mereka menerka-nerja jawaban tuk tanya Siapa kita?  

Siapa kita? Akupun lupa siapa kita!!! Setiap saat tanya ini menuntut semua hanya diam , seolah tanya ini hanya bualan dari Sang Pencipta!!!

Setiap hari jutaan kali tanya ini kutanyakan kepada siapa saja yang kutemui, namun  jawab tak mampu memuaskanku, aku ingin bertanya Siapa kita ini??

Sesederhana langit disanggah sang gunung tapi apakah ia jua bertanya seperti tanyaku? Aku lalu menenggelamkan diri pada lautan terdalam semoga disana ada jawab!

Layaknya bulan yang tak pernah mengingkari malam, layaknya matahari dengan sinarnya apakah mereka bertanya? Jika ia bisikkan padaku jawabnya!!

Dari kebisuan semua ruang yang ku jajaki, aku sepi menunggu cahya, aku gemetaran menunggu kapan jawab itu di ilhamkan!!

Seketika kulangkahkan kakiku pada gedung-gedung yang menjulang berharap disana ada jawab, nyatanya disanapun lupa diri!!!

Lalu kuajak hatiku berkeliling mengitari fatamorgana melihat-lihat indahnya khayalan, nyatanya semua isi dunia ini palsu dengan omong kosongnya!!

Aku semakin gelisah Siapa kita!!!

Who We Are??

Who We Are??

Siapa kita ini??

Who We Are??

Siapa kita ini?

Sementara kita sibuk menikmati hari ini, bersetubuh dengan suramnya dunia , Munafik, bohong, itulah suara-suara pecah dari sepotong jendela Senja yang buram tak indah lagi!!

Dan kemudian jutaan manusia bercinta dengan romantisme, bercumbu, mereka lupa betapa singkat hidup ini, betapa mereka berbohong menggingkari Sucinya makna kata  Cinta!!

Aku semakin bingung saja, lalu kulafaskan tanya ini pada Sang Tuan di Senayan dan di istana sana, mereka gugup, gemetaran, mungkin mereka sedang kedinginan!!

Di balik gelap gulita ini, aku menunggu setitik cahya pada ruangku, aku takut gelap, rasa ini semakin mencabik-cabik jiwaku yang hampa!!

Dengan kacamata sederhana kudapati pertontonan yang luar biasa dari para pemilik negeri, mereka menjadikan diriku badut dan menjadikan dirinya sebagai tokoh kartun negara besar!!!

Aku semakin kebingungan saja, lalu kutolehkan mataku keatas, disana hanya ada raut sang bintang berkelap kelip seperti laighthing Disco di tempat Dugem!!! Sungguh Ironis...

Apakah harus kusebut namaMu Tuhan, seketika kusebut lagi, kuteriakkan namaMu di dalam raungku yang hambar ini, setelahnya? Apakah ada jawab?

Hufffffssssttt,, Sungguh isapan tembakau ini semakin nikmat saja menemaniku membedah tanya Siapa kita, sungguh kita sedang Kelupaan...!!

Kemudian, di tengah belantara hutan aku merontah-rontah ingin menembus cakrawala namun kakiku terikat banyaknya semak belukar menarik-narik sampai ke ubun-ubun!!

Semakin ketakutanku menjadi-jadi kala kubenamkan kain sutra yang halus itu seketika jatuh tersentuh air comberan baunya kemana-mana, how siapakah kita ini???

Lapisan mentari terlalu kuat untuk jubah pengemis seperti punyaku, punggung terbakar, lidah kering, rambut memerah sekilas seperti orang asing sedang bertamasyah di sekitaran persawahan!!

Who We Are?

Sudah lupakah kesaksian para Sang pemula, mereka belum berdasi, hinggah nampak dermawan dan bersahaja sebagai Singa menerkam musuh, ohh who we are?

Hening menjelma dalam angin-angin sepoy memanjakan tulisanku yang penuh kekosongan bertanya lalu bertanya kemudian bertanya lagi Who we are, kita benar-benar terjebak, siapa kita siapa aku ini Tuhan???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun