Putri : baiklah aku ngikut saja kemana kamu ingin pergi....
Singkat, mereka sudah sampai di rumah Aan tepatnya di jalan Minasa Upa Makassar, rumah Aan cukup besar jika hanya ditinggali sendiri.. pembantu kamu kemana Aan kenapa lampunya masih mati? Tanya putri.. pembantu saya pulang ke rumah keluarganya di Daerah, jawab Aan sambil tersenyum.. ohh berarti Cuma kita berdua di rumah ini sekarang? Ialah put masa ada yang lain, sambil tertawa lepas kepada Putri.. kamar kamu yang mana An? Kenapa put kok kamu banya tanya begitu, gak Cuma nanya aja, ohh, kamarku tepat di depanmu itu put.. oya put aku kedapur dulu yah buat minuman.., OK kata si putri..
Tak lama kemudian Aan pun kembali dan tak menemukan putri di tempat tadi ia duduk,, put put put,?? Yahh aku dikamar kamu masuk aja An!!!
WAHHHHH Put kamu ngapain, Adduhhhhh kenapa seperti itu???
Kenapa An? Bukannya ini alasan kamu manggil saya??? Ucap putri
Ahh. GILA kamu put, pake pakean kamu kembali gihhh,,, “tegas Aan pada putri..
Dengan terheran-heran putri lalu memakai pakaiaannya satu/satu dan di barengeri rasa Malu-malu kepada Aan.. kamu yang gila, antar aku pulang kamu gak usah bayar anggap saja itu ucapan terima kasih udah ngajak aku jalan-jalan kerumahmu,, “cibir si putre” Bukan gitu maksud aku put, aku manggil kamu hanya untuk bersantai-santai seperti teman-temanku lainnya..!!!!!
tapi kenapa harus saya yang kamu panggil??? kenapa harus Pelacur seperti saya yang kamu panggil??? Kamu mau menertawai saya kamu juga mau menghina-hina saya! Kamu mau membuang saya di pinggir jalan setelah kalian pake’ kalian laki-laki memang BANG*AT.. BAJI**AN.. sampai kapan kalian mau perlakukan saya seperti ini???? Kenapa kalian tidak lembut kepada saya???? Sayapun seperti ini karna kalian yang perK*SA saya sampai saya di usir dari Rumah dan di acuhkan di keluargaku!!!! Kenapa kalian tidak menerima pekerjaanku sebagai pekerjaan yang bisa kalian Hormati, sampai kapan Akan begini sampai kapan? Sampai kapan An? Aku ingin berhenti tapi apa yang saya pakai melanjutkan hidupku, saya tak Sekolah SMA, saya tak kuliah, mau jadi apa?
Aku mau pulang... antar aku pulang.. “sambil menangis terseduh-seduh,, Aanpun beranjak dan seketika memeluk Putri, Sudah Put Sudah saya Minta Maaf, jangan menangis lagi Put, aku sungguh minta maaf atas ketersinggungan Kamu” “dengan wajah penuh iba Aan mengusap pundak Putri yang saat itu sedang menangis”...
“Malampun larut dan hanya Hening terasa di setiap sudut-sudut rumah, keheningan telah membunuh tawa, keheningan telah menyatu dengan sepi, gerimispun melengkapi dengan ketuk seketukan air pada genteng rumah membasahi sepinya Malam dan suasana kala itu”
Maafkan aku jadi Pelacur, terima aku sebagai Pelacur, aku hanya tak ingin Mati, dan aku tak ingin mengemis lagi di pingiran jalan: Putri