Penggunaannya harus jelas paling tidak dijadikan sarana didalam menambah nilai plus baik dari segi wawasan, pola pikir termasuk membuka horizon dan daya nalar mereka sehingga dapat teruji sejauh mana tingkat kecerdasan dan daya kreatifitas anak itu sendiri. Dan semuanya harus diawali dari lingkup keluarga.
Baca juga :Capai Indonesia Emas 2045 dengan Perkuat Karakter Bangsa di Era Disrupsi
Mengapa demikian? Karena keluargalah yang paling memiliki kesempatan dan waktu yang luas didalam memaksimalkan mereka. Tanggungjawab atas berkebangnya anak adalah orang tua sendiri. Orang tua harus tampil sebagai garda terdepan dalam memberi suri tauladan pada hal-hal yang positif seperti menghargai orang lain, beretika santun kepada siapa saja dan bertutur kata yang sopan kepada orang tua dan lain-lain sebagainya.
Sehingga penguatan peran keluarga dalam mendidik anak menjadi mutlak, karena pendidikan di dalam keluarga dapat mengajarkan hal-hal yang tidak akan di dapatkan atau di temui dimana pun termasuk di dalam sekolah sekalipun.
Anak adalah aset masa depan bangsa yang kelak akan melanjutkan perjalanan bangsa dan negara. Mereka adalah generasi yang akan menentukan arah bangsa dan negara ini kedepan! Tentu harapannya adalah mampu mewujudkan bangsa dan negaranya menjadi negara maju dengan kedaulatan yang dimiliki dari segala aspek peradaban yang tertanam dalam nilai-nilai ke Indonesiaan kita.
Peranan besar yang harus dihadapi adalah mulai menanamkan akhlak moral bangsa dengan tidak melupakan culture, budaya bangsa yang telah diwariskan oleh para leluhur bangsa sehingga bingkai ke Indonesiaan kita tetap kokoh, tejaga dan terimplementasi dengan baik dalam keseharian mereka.Â
Anak-anak di era milenial tentu saja memiliki resistensi yang cukup tinggi terhadap pengaruh teknologi digitalisasi yang berkembang begitu pesatnya.
Jika kita meluangkan waktu kemudian mencoba mengamati perubahan karakteristik dan perilaku anak-anak kita saat ini, tentu saja akan timbul satu kesimpulan yang sama bahwa anak-anak kita saat ini mengalami ketergantungan terhadap teknologi yang kian global dimana setiap harinya terus berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya. Bisa kita tengok keseharian anak-anak kita seperti apa mereka menggunakan gedget mereka?
Maka dapat dipastikan mereka lebih tertarik menghabiskan kuota internetnya untuk bermain game online, nonton youtube dan browsing di media sosial lainnya ketimbang menengok aplikasi ruang guru apalagi sekarang dihadapkan dalam satu kondisi dimana semua negara didunia mendapatkan kondisi yang sama didalam menghindari terjadi penularan covid 19 yang entah kapan akan berakhir.Â
Dan semuanya telah berjalan dengan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah termasuk proses belajar jarak jauh secara virtual sehingga fungsi orang tua menjadi penting, jangan sampai justru orang tua gaptek dalam penggunaan teknologi digital.
Dengan kondisi yang serba tidak menentu, dengan segala kekurangan dan kelebihan pemerintahan kita, maka pembentukan karakter anak harus menyesuaikan diri, sebab mereka berada di era milenial yang mau tidak mau pembentukan karakter dan jati diri bangsa bukan hanya bisa diharapkan dari dunia pendidikan saja, melainkan penggunaan gadget yang sudah menguasai kehidupan sehari-hari anak-anak kita sehingga menjadi wajib ditanamkan dalam diri setiap anak sejak usia dini untuk tetap menggunakannya dengan batasan-batasan tertentu dengan tetap mengedepankan pembentukan sifat dan akhlak mulia dari lingkup keluarga atau orang tua sesuai pemahaman agamanya masing-masing.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!