Mohon tunggu...
Hamka Husein Hasibuan
Hamka Husein Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Asal dari Bapak. Usul dari Ibu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sesat Pikir "Muslim Baperan"

7 Februari 2017   22:23 Diperbarui: 9 Februari 2017   02:12 3146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan muslim baperan tenntunya sangat menggelikan. Bagaimana mungkin gara-gara memilih Ahok menyebabkan iman bisa melayang. Ini adalah bentuk anacaman yang paling sadis. 

Konsep iman yang dipahami muslim baperan ini mungkin ibarat sebuah istana megah yang dijaga oleh tentara-tentara pilihan yang  selalu mewaspadai pihak luar. Bukan seperti obar, kapan, dimana, dan kepada siapun di akan selalu menerangi. Akibatnya mereka selalu mengancam (argumentum of baculum) pihak-pihak luar yang meraka anggap inggin mengusai istana mereka.

Ad Hominem

Ad hominem adalah sesat pikir yang dalam menanggapi dan mengomentari sebuah argumen, kebijakan, karya atau apalah namanya, ditujukan untuk menyerang dan mendiskreditkan pribadi lawan, bukan kepada argumen itu sendiri; shoot the messenger, not the message.

Dalam banyak kasus, para muslim baperan ini dalam mengomentari pendapat, kebijakan, atau karya yang tidak mereka sukai dengan mendiskreditkan pribadinya. Karena tidak sependapat dan tidak bisa menjawab pendapat Quraish Shihab mengenai jilbab dan kebolehan mengucapkan selamat natal, meraka menyerang Quraish Shihab dengan tudahan macam-macam: liberal, syiah, sesat, anaknya aja nggak ada yang  pake jilbab, dsb.

Tokoh-toko seperti Gus Mus, Syafii Ma’arif, Said Aqil Sirajd, Masdar F Mas’udi, Nusran Wahid, Jokowi, Ahok dan seterusnya, menjadi sasaran empuk mereka, tanpa melihat terlebih dahulu isi pendapat, kebijakan dan karya tokoh yang mereka diskreditkan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun