Mohon tunggu...
Hamit
Hamit Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Nature

Karya Mahasiswa: Membuat Alat Bantu Penggilingan Terasi Guna Tingkatkan Kesejahteraan UMKM

2 November 2020   14:40 Diperbarui: 2 November 2020   15:18 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Terasi merupakan salah satu hasil olahan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari hasil perikanan dan kelautan. Kabupaten Pemalang yang terletak di garis pantai utara jawa tentu memiliki sumber daya kelautan yang melimpah sehingga mayoritas masyarakatnya yang terletak dipesisir utara pantai jawa ini menggantungkan hidupnya dari hasil laut tersebut seperti menjadi nelayan tangkap, budidaya udang, dan pengolahan hasil laut.

Seperti di desa Asemdoyong kecamatan Taman kabupaten Pemalang sebagai sentral pembuatan terasi rebon asli yang sudah cukup dikenal dikabupaten Pemalang, namun karena keterbatasan modal dan sumber daya manusia dimana seluruh proses produksinya masih menggunakan cara cara yang tradisional dan serba manual dan dari segi pengemasanya yang masih sangat sederhana sehingga jumlah produksinya pun masih sangat terbatas sehingga belum bisa menyuplai ke luar daerah.

Dalam produksinya pelaku usaha terasi asemdoyong ini 100 persen masih menggunakan tenaga manusia dari mulai awal pemilahan rebon kemudian dijemur, sampai proses penumbukan dan pengemasanya. Untuk proses penumbukanya masih menggunakan alat tumbuk manual yaitu memakai lesung penumbuk yang dilakukan tiga kali tahapan penumbukan sampai rebon tersebut benar benar halus.

Hal ini mengakibatkan produksi terasi berjalan kurang optimal apalagi melihat pelaku usaha yang sudah memasuki usia senja tidak mampu untuk memproduksi setiap hari karena mengeluarkan tenaga yang super ekstra untuk penumbukanya (nutu) dan memakan waktu yang lama.

Melihat kondisi seperti itu, saya sebagai ketua kelompok mahasiswa UIN Walisongo Semarang asal kabupaten Pemalang yang sedang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) dari rumah  berinisiatif untuk membuat alat bantu mesin penggilingan terasi rebon.

Dibantu oleh teman teman mahasiswa kelompok 104, kami berhasil merakit mesin penggilingan tersebut. Alat bantu penggilingan rebon ini kami rakit sendiri dengan menggunakan alat manual yang untuk gilingan kacang kemudian kami modifikasi agar bisa digunakan untuk menggiling rebon dengan tenaga listrik. Untuk itu kami menggunakan dynamo mesin cuci dan v belt untuk pemutarnya dan dirakit dengan material kayu yang lebih ekonomis.

Ide dari gagasan ini adalah saya melihat mesin yang untuk penggilingan kelapa namun setelah ditanyakan kepada penjualnya bahwa mesin itu tidak bisa digunakan untuk menggiling rebon maka saya menduplikasi konsep gilinganya dan kami rakit dengan menggunakan material yang dapat digunakan untuk menggiling rebon.

Dengan alat ini diharapkan dapat mengurangi tenaga dan waktu yang dibutuhkan untuk produksi yang sebelumnya menggunakan tangan manual seperti dulu. Oleh karena itu hal ini dapat meningkatkan efisiensi  sehingga mampu untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku umkm terasi di Asem doyong ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun