Hari itu Bu Lisa mengundang teman-teman arisannya ke rumah. Saat teman-teman Bu Lisa tiba, anaknya Budi yang berusia delapan tahun 'berulah' dengan berlari-lari dan berteriak-teriak tidak karuan.Â
Bu Lisa sudah memperingatkannya tapi tidak didengarkan, justru Budi kelihatannya memang ingin melawan mamanya. Bu Lisa pun menjadi sangat marah kepada Budi karena tidak mau mendengarkannya dan semakin lama semakin berisik. Â
Didorong kejengkelan dan sekaligus malu dilihat ibu-ibu yang lain akhirnya ibu Lisa menangkap anaknya dan memukulnya dengan penuh kemarahan. Pernahkan Anda melihat peristiwa seperti ini? Atau Anda juga pernah melakukannya? Bagaimana seharusnya menghadapi anak-anak yang membangkang ?
Tidak ada anak yang sempurna
Tidak ada anak yang sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah anak yang lahir dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Setiap orang tua seharusnya mengerti akan hal tersebut.Â
Orang tua harus memiliki komitmen dan kesungguhan untuk mendidik anaknya sehingga hal-hal yang tidak sempurna bisa diperbaiki. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anaknya yang tidak sempurna agar bisa mengatasi berbagai kelemahannya dan mengembangkan potensi positifnya. Hal ini merupakan nilai pendidikan yang paling mendasar.
Ajak anak berbicara
Bila anak merasa tak diperhatikan, ajaklah ia mengobrol. Posisikan diri anda sejajar dengan anak tersebut, duduk bersama di tempat yang nyaman, dengarkan apa pun topik yang ia bicarakan dan tanggapi hal tersebut dengan baik sehingga ia merasa diperhatikan kembali.
Biasakan untuk mengajak anak berbicara atau berdialog sejak kecil, meskipun perkembangan bahasa pada anak kecil masih sangat terbatas. Apabila anak tersebut menolak permintaan orangtua, cobalah untuk bertanya mengapa ia tidak mau, pancing jawaban dari si anak dan coba arahkan bagaimana seharusnya.Â
Terlebih pada usia prasekolah, umumnya penolakan dari seorang anak pasti disertai dengan alasan, Â "Aku enggak mau makan. Sayurnya pahit."
Jadilah Orangtua yang Peka pada Anaknya