Mohon tunggu...
Lana Hamimatul Auliyah
Lana Hamimatul Auliyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beberapa Tips Cara Mengatasi Anak yang Pembangkang

28 Maret 2018   03:58 Diperbarui: 28 Maret 2018   04:38 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu Bu Lisa mengundang teman-teman arisannya ke rumah. Saat teman-teman Bu Lisa tiba, anaknya Budi yang berusia delapan tahun 'berulah' dengan berlari-lari dan berteriak-teriak tidak karuan. 

Bu Lisa sudah memperingatkannya tapi tidak didengarkan, justru Budi kelihatannya memang ingin melawan mamanya. Bu Lisa pun menjadi sangat marah kepada Budi karena tidak mau mendengarkannya dan semakin lama semakin berisik.  

Didorong kejengkelan dan sekaligus malu dilihat ibu-ibu yang lain akhirnya ibu Lisa menangkap anaknya dan memukulnya dengan penuh kemarahan. Pernahkan Anda melihat peristiwa seperti ini? Atau Anda juga pernah melakukannya? Bagaimana seharusnya menghadapi anak-anak yang membangkang ?

Tidak ada anak yang sempurna

Tidak ada anak yang sempurna di dunia ini, yang ada hanyalah anak yang lahir dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Setiap orang tua seharusnya mengerti akan hal tersebut. 

Orang tua harus memiliki komitmen dan kesungguhan untuk mendidik anaknya sehingga hal-hal yang tidak sempurna bisa diperbaiki. Orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anaknya yang tidak sempurna agar bisa mengatasi berbagai kelemahannya dan mengembangkan potensi positifnya. Hal ini merupakan nilai pendidikan yang paling mendasar.

Ajak anak berbicara

Bila anak merasa tak diperhatikan, ajaklah ia mengobrol. Posisikan diri anda sejajar dengan anak tersebut, duduk bersama di tempat yang nyaman, dengarkan apa pun topik yang ia bicarakan dan tanggapi hal tersebut dengan baik sehingga ia merasa diperhatikan kembali.

Biasakan untuk mengajak anak berbicara atau berdialog sejak kecil, meskipun perkembangan bahasa pada anak kecil masih sangat terbatas. Apabila anak tersebut menolak permintaan orangtua, cobalah untuk bertanya mengapa ia tidak mau, pancing jawaban dari si anak dan coba arahkan bagaimana seharusnya. 

Terlebih pada usia prasekolah, umumnya penolakan dari seorang anak pasti disertai dengan alasan,  "Aku enggak mau makan. Sayurnya pahit."

Jadilah Orangtua yang Peka pada Anaknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun