Mengingat kembali tentang karakteristik generasi zaman now, inim konsentara dalam hal formal seperti belajar, maka harus pandai mengikat mereka dengan apa yang disenangi atau yang sedang viral, dengan begitu energi yang sangat banyak, bahkan ada sebagian guru menganggap anak yang meiliki kecerdasan kinestik secara sempurna, dianggap juru keributan, sumber keonaran dan tidak bisa menciptakan suasana nyaman dan tenang.
Prestasi atau keterampilan tambahan sejatinya bukanlah pelajaran yang diberikan mulai dasar, lembaga lebih memilih bakat dan prestasi santrinya dari pendidikan formalnya, seperti tapak suci, ditampilkan oleh santri yang telah meraih predikat juara satu tingkat kabupaten. Lembaga pendidikan seperti TPQ tidak mungkin menghasilkan para ahli bela diri, menari atau menyanyi. Hanyak kecerdasan memberi ruang dan menyediakan panggung kepada para santri yang berbakat, menjadi para santri merasa dihormati dan dihargai prestasi yang diraih di luar , meski tidak ada hubungannya dengan pembelajaran di TPQ.
Bukankah orang tua menginginkan anaknya menjadi suoer star ? ahli semua bidang dan menjadi jawara. Sehingga orang tua berusaha merayu anak-anak mereka untu mengikuti kursus atau private baik di bidang akademik ataupun non akademik. Hal ini membuat guru lebih ringan tugasnya, dan hanya membutuhkan kelapangan hati untuk memberi apresiasi.Â
Tugas berat dalam dunia pendidikan adalah mengalihkan fokus dan kecanduan anak-anak dari gadget atau android, sebab benda ini menjadi teman setia yang tidak pernah marah. Beda dengan lingkungan sekolah yang kadang menghadirkan kegaduhan atau kejenuhan. Maka startegi itu menjadi penting atau paling utama bila dibandingkan dengan penguasaan materi, di samping metode dan kecakapan sosial sang guru.
Hal lain yang membawa dampak positif adalah menghadirkan pejabat yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, tujuannya untuk meyakinkan kepada wali santri bahwa lembaga ini memang legal dan mendapat support dari pemerintah, bukankah banyak lembaga pendidikan yang masih belum memiliki ijin operasional atau memiliki nomor statistik, tentu akan merepotkan para wali santri ketika lulusannya tidak diakui oleh negara.
Mengayakan Inovasi Agar Siswa Menikmati Pembelajaran
Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 23 September 2024
@Surplus