Anehnya banyak di anatara kita mengetahui resiko dari perbuatan yang tidak baik, masih tetap melakukannya, bahkan ada yang merasa puas, seperti pepatah menyatakan jatuh di lubang yang sama, ketika kita menyakiti seseorang, kemudian orang kita sakiti membalas secara langsung perbuatan kita, maka runyamlah dan seperti berselibut penyesalan yang mendalam. Namun apakah penyesalannya bisa mengentikan perbauatan jahatnya ? belum tentu, bahkan bisa jadi diulang-ulang, tidak ada efek jera.
Mengulang-ulang perbuatan pada dasarnya akan memberi manfaat bagi diri manusia, bila pengulangan yang dilakukan adalah konstruktif, membangun jiwa dan raganya agar lebih kuat dan bermanfaat. Â Menjadi naif bila seseorang megulang-ulang perbautan yang distruktif, meruntuhkan sedikit demi sedikit citra diri dan raganya.
Berjuang mengejar impian, adalah bijaksana dalam memberi semangat jiwa dan memperkuat raga. Persiapkan resiko agar muram tak menggelapkan pikir dan mengeruhkan hati. Impian harus diwujudkan dengan tindakan yang sederajat dari kadar yang dicitakan. bahagia kadang sederhana, namun manusia selalu membuat narasi yang rumit.
Sudah jelas lorong itu begitu dalam
Masih juga dicoba memasuki
gelap adalah resiko
terang belum tentu nyata Â
memberi harapan apa yang diduga
 berhati hati lebih baik
waspada jangan terlalu
Menjalani Hidup Di atas Jembatan Kaca