Satgat Kampung  Moderasi Beragama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang propinsi Jawa Timurmelakukan monitoring dan evaluasi secara serentak di seluruh wilayah kecamatan, termasuk Kecamatan Jatiroto sebagai rintisan Kampung Moderasi Beragama  adalah dusun Persil desa Rojopolo, dengan gambaran umum dusun ini warganya berbaur secara harmonis dengan beragam agama.
Tim monev di diketuai oleh Saliyat, Penyuluh Fungsional, dengan anggotanya Akhmad Qusairi pelaksana seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kuswandi dan Sunoto pengurus Kampung Moderasi Beragama desa Kedungrejo Kecamatan Rowokangkung dan Astono pengurus Kampung Moderasi Beragama desa Senduro kecamatan Senduro.
Kedatangan tim monev sekitar pukul sepuluh, setelah melakukan monev di kecamatan Randuagung. Sebelum menuju lokasi, rombongan transit di Kantor Urusan Agama (KUA) yang berada di Jalan Sultan Agung desa Kaliboto Lor untuk meninjau sekretariat Rumah Moderasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui tempat komando atau kendali Kegiatan di Kampung Moderasi Beragama.
Monitoring  di kampung rintisan moderasi beragama ditempatkan di balai dusun persil Rojopolo, hadir dalam acara ini Kepala KUA, Sekcam, Sekdes Rojopolo dan Kepala Dusun Persil, seluruh penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatiroto dan pengurus rumah moderasi serta Kampung Moderasi beragama.
Â
Acara dipandung Achmad Qusairi dengan memaparkan tujuan monitoring dan evaluasi ini, yaitu bentuk kepedulian SATGA Kampung Moderasi Beragama Kabupaten terhadap keberlangsungan kegiatan Kampung Moderasi Beragama di Kecamatan-Kecamatan.
Dilajut dengan sambutan kepala KUA Kecamatan Jatiroto yang menegaskan tentang kegiatan rumah moderasi dan kampung moderasi di kecamatan Jatiroto telah berjalan baik dengan sinergitas berbagai unsur dan tokoh agama.
ketua rumah moderasi beragama kecamatan Jairoto Timaruddin, sekaligus sebagai ketua MWC NU menjelaaskan tentang dinamikan keberagamaan di kecamatan Jatiroto, mulai dari isu radikalisme, hujatan antar pemelek beragama, bahkan pelecehan terhadap habib, semuanya bisa diselesaikan dengan baik.
Pendeta Setybudi menegaskan bahwa di Jairoto sangat terbantu tugas-tugasnya berkat dukungan dari pengurus rumah moderasi beragama, kita saling bantu membantu dan saling menolong. Begitu juga yang dikatakan oleh Kuswandi bahwa untuk bisa dikenal oleh orang lain, kita harus sering berkumpul dalam artian toleransi.
kegiatan
Saliyat menegaskan bahwa monitoring dan ebaluasi ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan Kampung Moderasi, sikap moderat harus dipraktekkan dan dilestarikan sehingga perlu menjadi modal pembangunan. pertemuan ini juga merumuskan kegiatan yang bisa dilaksanakn pada akhir tahun atau tahun depan.
materi monev meliputi tiga hal yaitu ; kelengkapan rumah moderasi bergama, program kerja rumah moderasi bergama dan kesesuaian antara program kerjaa dengan 4 indikator kunci moderasi Beragama kementerian Agama meliputi  komitmen kebangsaan, menguatnya tolerans, anti kekerasan dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 4 September 2024
Hamim Thohari Majdi @Surplus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H