Bertahan terlalu lama dengan kekecewaan akan memperbesar rasa kekhawatiran, pada saat tertentu meledak dan nekat untuk melakukan hal yang tidak biasa dilakukan, atau di luar nalar.
Ada baiknya seperti menyiram percikan api sebelum muncul kebakaran, menuang rasa kesal di saat masih kecil akan memudahkan upaya membersihkan keruh kerak hati, bukan cermin itu akan tampak bersih berkilau ketika debu-debu itu dibersihkan ?, lalukan setiap saat agar menjadi ringan.
Usaha keras mempertahankan hubungan, namun tidak dilakukan secara seimbang, akan mudah putus dan merenggang, kepedulian kedua belah pihak harus diupayakan agar terwujud kesamaan pandang dalam mensikapi segala masalah yang muncul dan yang akan terjadi.
Sindiran atau kekerasan tidak akan menyelesaiakan masalah, katakan dengan jelas, ungkapan di waktu yang tepat, tidak usah menunggu hingga membiru, biarlah semua kesedihan itu dibawa angin, dan nikmati kebahagiaan kebersamaan. Mengubah dan memberishkan keruh yang menghambat kebahagiaan memang tidak mudah, apalagi penyebabnya adalah orang dekat, orang yang dicintai ataupun orang yang mencintai. Kesadaran untuk menjadi bersih dan jernih hati adalah langkah awal dan akan menemukan jalannya.
 Membersihkan kerak Penghambat Kebahagiaan dibuang sayang dipertahankan mana tahan
Lumajang, 30 Juni 2024
Hamim Thohari Majdi @Surplus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H