Menyamakan Frekuensi Meraih Prestasi
Meski terlambat, peringatan Hari Kartini di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang propinsi Jawa Timur berjalan lancar dan meriah, kali ini nuansanya beda dengan tahaun-tahun sebelumnya, syukuran dan penyampaian motivasi atau kilas balik tentang Kartini.
Acara yang dihelat di penghujung bulan aPRIL 2024, mewaajaibkan pra peserta untuk mengenakan pakaian batik, tak cukup di situ, beserta di minta untuk berjalan di karpet merah, ala peragawati bersama pasangan masing-masing.
Sorak sorai membahana, maklum para peraga busana nusantara ini sudah berumur, jalannya tak selincah meraka yang masih remaja, bahkan candaan dilontarkan oleh para undangan untuk mengomentari hanya jalan dan busana yang dikenakan
Memang tidak seapik para peragwan peragawati, namun duplikasi dan memadankan pergerakan para model ternyata tidak mudah, masih terlihat kaku dan memaksakan.
Ada keraguan dan kekakuan ketika berjalan, sedikit malu-malu menjadikan canggung, keterpaksaan sebagai salah satu resiko pimpinan harus diperankan sebaik mungkin, tampak serasi, berjalan beriringan dan lenggang-lenggok menyusuri hamparan karpet merah, berjalan bolak balik mengitari panggung.
Terasa lega, plong dan hilang seluruh beban di pundak dan di kepala, usai turun panggung begitu bahagia, "sudah gugur kewajibannya" teriak salah satu peserta lain.
 Â
Panita tidak pernah mengumumkan kriteria penilain, hanya memakai batik dan tampil di panggung. Kami berdua menggunakan baju seragam kantor (KUA Kecamatan jatiroto), corak yang dipilih kalau itu ya seadanya, yang penting belum punya dan berbeda dengan yang lain. motiv kolaborasi batik dan lurik, memberi kesan unik, seakan baju yang kami kenakan menggabungkan dua jenis, padahal satu helai asli dari pabriknya.
Alhamdulillah kami dianugerahi penghargaan pasangan terserasi, pakaian dan peragaan jalan dipanggung, kami berdua kaget karena disebut oleh pembawa acara dan diminta naik panggung. Pemberian aprsiasi juga diberikan kepada pasangan yang paling luwes, paling kocak, paling kalem dan paling heboh.Â
Banyak rekan-rekan yang memberikan ucapan selamat, dan sebagian lainnya menanyakan resep. "jujur tidak ada resep khusus, bahkan tidak sempat latihan, karena padatnya kegiatan, bahkan sebelum pelaksaan kami disibukkan dengan kegiatan manasik hasi sebagai panitia penyelenggara. Namun sejak lomba diumumkan kami menyiapkan pakaian, dan menonton you tube tentang pergaan busana, setelah melihat panggung kami bisik-bisik mengatur strategi, memasang senyum dan menhyatukan frekuensi, Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana". kami selalu berkeyakinan setiap usaha pasti membuahkan hasil. Kebersamaan langkah, sinergitas dan kerjasama menjadi modal utama untuk meraih prestasi
Menyamakan Frekuensi Meraih Prestasi
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 5 Mei 2024
Hamim Thohari Majdi @Surplus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H