Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyambut Ramadhan Sebagai Bulan Promo

21 Maret 2024   23:21 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:26 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berburu promo di bulan Ramadhan ? ah... beneran ?, melalui zamannya akhirnya Ramadhan disebut sebagai bulan promo, dan ini merupakan pandangan spiritual juga ekonomi. Mungkinkah Ramadhan bisa disebut sebagai bulan promo ?

Menggunakan istilah anak zaman sekarang atau gen Z, Ramadhan merupakan bulan promo, pemberian diskon yang luar biasa bahkan mencapai seratur persen, walau tidak langsung disebut gratis.

Ketika Ramdhan tiba, Allah langsung mengumumkan bahwa "puasa adalah untukKu dan aku sendiri yang akan memberinya balasan", promo yang luar biasa, tidak melalu distributor atau pihak ketika, langsung oleh sumbernya. Memang berbeda ketika masih melalu perantara. 

Hal ini perlu dijelaskan bahwa, selain bulan Ramadhan, Allah memiliki sistem berjenjang, sebagai penyelia adalah para malaikatnya, sedangkan pada bulan Ramadhan, jenjang, tingkatan ataupun tahapan dipangkas langsung persembahan amal seseorang dipersembahkan kepada penciptanya, kemudian ada cash back dalam jumlah yang tidak menggunakan prosentase, tetapi suka-suka yang didasari rasa kasih sayang, bukan berlandasakan sentimentil.

Dapatlah diperhatikan, ketika bulan Ramadhan, promo yang yang diwarkan oleh Allah adalah melipat gandakan pahala setiap amal kebaikan, penghapusan dosa secara total hingga bersih dari kerak dan noda hitam tentu tetap memenuhi Syarat dan Ketentuan Berlaku (SKB), yaitu "barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan didasari oleh iman yang kuat dan dengan segala perhitungan yang masak serta bersungguh-sungguh, maka dimaafkan dosa-dosanya di masa lalu" , dalam bahasa administrasi Allah mengelar program pemutihan, namanya saja pemutihan, tanpa meninggalkan sedikitpun noda, sehingga benar-benar tampak putih.

Maka wajarlah ketika Ramadhan tiba, para pengusaha mengikut program Allah dalam bulan Ramadhan, para pengusaha menawarkan promo meski barangnya tidak harus baru, hanya dilabeli promo, untuk mengesankan sesuatu yang baru. Seperti bisa diperhatikan di mal atau pembelanjaan secara online, betul-betul saling berebut menawarkan program promo, seperti berada di lautan penuh dengan air.

Anehnya program promo yang ditawarkan oleh para pengusaha, pedagang ataupun reseler lebih menarik minat daripada promo yang ditawarkan oleh Allah sebagai alasan kuat diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan. Maka jawaban singkatnya adalah, promo yang dilakukan dalam transaksi perdagangan atau jual beli lebih nyata dan langsung bisa dihitung dan dinikmati, sementara promo yang diberikan Allah, dianggapnya akan ditemui ketika di akhirat, padahal bila mau diperhatikan secara seksama, Allah telah membayar lunas ketika di dunia  berupa ketengan hati, rasa percaya diri, kemurahan rizki dan dimudahkan segala urusan, dan tambahan bonusnya juga balasan di akhirat berupa tinggal di taman surga.  

 Menyambut Ramadhan sebagai bulan promo, berarti menyeimbangkan berburu promo yang Allah tawarkan sebagaimana tawaran promo dalam urusan dunia. Sehingga tidak melenakan keberkahan bulan Ramadhan dan tidak pula tertinggal dengan program yang ditawarkan dalam gemerlap dunia. 

Namun bila diminta untuk memilih karena tidak bisa melakukannya secara seimbang, maka pilihan utamanya adalah promo dari Allah, sehingga tujuan diperintahkannya puasa tercapai, membangin pribadi-pribadi yang bertaqwa, secara tegas dan tegak dalam menjalankan perintah serta menjauhi laranganNya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun