Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Zaman Telah Berganti Harusnya Pemilu Lebih Santai

20 Februari 2024   15:21 Diperbarui: 20 Februari 2024   15:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terelakkan lagi kematian menyelimuti Pemilihan umum di tahun 2024, bahkan korbannya 57 orang, tentu saja perlu menjadi perhatian khusus dalam menelaah kematian di saat penyelenggaraan pemungutan suara. 

Dalam konteks teologi, bahwa kematian seseorang telah ditetapkan masanya, hanya saja para penyelenggara pemungutan suara meninggal bersamaan dengan waktu coblosan, ini berarti berkaitan dengan waktu, sehingga pertanyaan yang diajukan adalah adakah hubungan pemilu sebagai penyebab kematian?, andai saja bila mereka tidak menjadi penyelenggara, mungkinkah kesempatan hidupnya lebih panjang ?, semua itu hanya Tuhan yang Maha Tahu.

Sebagai hamba yang memiliki piranti otak untuk berpikir, maka perlu mengolah informasi yang ada untuk dikaitkan menjadi sebuah hubungan sebab akibat.

Kaca mata medis, tumbangnya penyelenggara pemungutan suara di antaranya adalah faktor kelelahan, menyebabkan hipertensi. Maka perlulah ditelisik, bahwa mereka telah melakukan tes kesehatan dan mengantongi surat keterangan sehat, ini berarti sebelum pelaksanaan PEMILU mereka baik-baik saja.

Perjalanan PEMILU dari tahun ke tahun secara kilas balik, di dua dekade inilah yang mendapat perhatian serius, hal ini karena PEMILU dilaksanakan dengan pelibatan masyarakat secara umum, dan juga keberadaan media sosial yang memungkin semua orang mengetahui dan menyebarkan informasi secara mudah.

Era digital harusnya segala sesuatu berjalan dengan mudah dan santai karena pertolongan teknologi, sehingga pelaksanaan PEMILU pun harusnya lebih santai daripada masa sebelumnya yang serba manual.

PEMILU serentak masih sangat dibutuhkan untuk tegaknya demokrasi dan dilakukan dalam waktu yang sama, hal ini memudahkan fokus dan menyelenggaraan, bisa dibayangkan bila PEMILU dilaksanakan terpisah antara PEMILU Pilpres dan Pileg, maka butuh waktu yang lebih lama, biaya pun berlipat, emosi bertambah, utamanya bagi para peserta PEMILU. Untuk itu diperhatikan, beberapa hal sebagai berikut :

  • Memperbaiki sistem dan perangkat pelaporan PEMILU menjadi solusi lebih penting ketimbang memisah-misah penyelenggaraannya. 
  • Menyiapkan SDM,utamanya di tingkat KPPS memiliki kompetensi networking dan cakap IT
  • Seleksi anggota KPPS dan penyertanya  sesuai standar penyelenggaraan
  • Memberikan reward (sejenis honor)  dengan kepantasan dan jaminan kesehatannya
  • Menyediakan pemeriksaan kesehatan saat pelaksanaan coblosan dan penghitungan serta pelaporan

Pemeriksaan kesehatan saat pelaksanaan ini penting untuk mengantisipasi jatuhnya korban, melakukan tindakan prefentif agar para penyelenggara dapat terdeteksi keadaan kesehatannya, bila terjadi sesuatu hingga membutuhkan tindakan, segera ditangani.

PEMILU serentak dengan penggunaan IT yang mudah dioperasionalkan dan mudah dipahami oleh masyarakat umum serta penjaminan kesehatan bagi penyelenggaranya, akan menjadikan PEMILU lebih santai.

Zaman Telah Berganti Harusnya Pemilu Lebih Santai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun