Hujan deras, lalu reda, tidak lama kemudian rintik hujan mulai bersautan kembali, selang beberapa waktu kesunyian tercipta. membuat teraduk isi hati, akankah malam ini betul-betul terang sesuai harapan.
Panas akhir-akhir ini, membuat keluh dan peluh saling beriringan, mengucur sekujur tubuh, namun tak sendiri, hampir semuanya merasakan.
Memang panas yang dirasakan banyak orang merupakan situasi terkini, bahkan di beberapa desa panas ini mengakibatkan kekeringan, sumber mata air mulai banyak yang mati, tak lagi ada yang bisa dialirkan. Pada akirnya ketahanan mental dan tubuh diuji, bisahkan melakukan adaptasi, bukan malah berusaha lari, meninggalkan kenyataan.Â
 Baru berhadapan dengan cuaca, suhu sedikit panas. Padahal orang-orang kreatif senantiasa mencari peluang disetiap ada hambatan, karena kesulitaan datang untuk disusul oleh kemudahan, maka bagi yang konsisten dan mengambil kebaikan dalam situasi yang ada akan ditemukan tambahan kemuliaan, karya-karya baru biasanya lahir dari situasi yang sulit.
 Sejenak rehat, bersandar di antara tenda, sembari memandangi awan, ha... gunung semeru tampak di dekat pandang walau keberadaannya di ujung pandang. Mmebuat angan melayang, betapa ketika hadir di tengah-tengah alam sering kali kognisi menari-nari mencari seonggok asa yang telah ditanam untuk dipadukan dengan kenyataan, di lereng semeru ini asa sedang dicari, akankah bertemu ?
 Bergelut dengan alam, bahkan berada di dalamnya, saling tukar untuk  mengurangi dan melebihi; begitu ringan karena beban berkurang, di sini di lereng semeru, bersama pepohonan asa bertemu, terlupakan sejenak panas yng mengalirkan peluh.
Di Lereng Semeru Asaku Bertemu
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 18 Pebruari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H