Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rindu Penjual Soto Lamongan

19 Januari 2024   21:51 Diperbarui: 19 Januari 2024   21:57 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak menjadi bahan perdebatan tentang arti sebuah nama, karena pada masa lalu pun mungkin juga masih berlaku sampai saat ini, apa pengaruhnya nama dalam keberadaannya. Sesuatumemiliki arti karena esensi atau eksistensinya, benda atau sebutannya (nama).

Penjual soto Lamongan bernama pak Didik, cukup lama di kenal oleh penggemar soto. Kalau seseorang berbicara tentang soto Lamongan tak pernah alpa dalam menyebut nama pak Didik. Jadi pertanyaannya, pak Didik terkenal karena penjual soto Lamongan? Atau soto Lamongan terkenal karena penjualnya pak Didik?

Antara soto, Lamongan dan pak Didik adalah rangkaian kata yang apik membuat mudah diingat dan menjadi tanda tanya? Seperti beli soto di mana? sebagian menjawab di pak Didik, atau jawaban tidak lurus "soto Lamongan"

Menjadi khas ketika kata soyo bersanding mesra berpasangan dengan kata Lamongan, memiliki makna agung karena keagungan soto lamongan yang mendunia, bahkan salah satu mie instan menyajikan rasa "soto lamongan".

Janganlah ragu bahwa nama memiliki nilai tambah dan menguatkan, seperti soto, Lamongan dan pak Didik. Ketiga telah menjadi satu karakter bersandar dari kata soto. 

Selain dari hal di atas dan pemaknaan dari teks yang ada menjelma dalam bahasan kontektual. Adalah kerinduan kepada penjual soto Lamongan di kota Lumajang, pribadi yang enak diajak ngobril dan selalu quick respon terhadap pernyataan dan pertanyaan pelanggan, bahasanya khas orang-orang jaman dulu, tentu kerinduan tak sekadar penjjualnya, juga soto yang sudah berkenan menjadi pelengkap dari berbagai masakan.  Nama sungguh memiliki makna, ketika disandarkan dengan sesuatu menqmbah ekaostik dan eatetik. 

Rindu Penjual Soto Lamongan

Oleh: Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 19 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun