Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Renungan di Kala Hujan tentang Keberuntungan

5 Januari 2024   21:23 Diperbarui: 5 Januari 2024   21:27 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan deras membuat jalanan tergenang air (Hamim Thohari Majdi)

Dunia ada karena ada yang mengadakan, diatur sedemikian rupa pergerakan tata surya dan seluruh hukum alam yang berlaku di dalamnya, itulah sang Pencipta, penyebab dari segala muasal dan pengakhir bagi semua yang berjiwa.

Meletakkan nilai spiritual dalam diri agar ada energi yang terbarukan, di setiap  lelah dan kurangnya semangat. di kala masalah datang dan hambatan menghadap dengan kekuatan spiritualitas, maka akan muncul kesadaran untuk berserah diri, mengangkat tangan, sehingga Tuhan akan turun tangan menghadirkan solusi dan melancarkan jalan.

Di awal tahun, perlu untuk refres spiritualitas. Gantungkan setiao usaha dengan doa, semakin banyak doa menunjukkan kelemahan diri dan memperbesar kenyakinan akan kekuatan yang Maha Kuasa.  Tuhn memberi akal bagi manusia dengan kapasitas yang ditentukan, ada batas maksimal berpikir dan menggunkan logi, dan ada saatnya untuk memindah haluan menuju spiritualitas.

Betipa indahnya ciptaan Tuhan yang terhampar di jagat raya, gemericik air yang mendinginkan, suara kicau burung yang mengispirasi, debur ombak yang menggairahkan, tiupan angin yang menguatkan. Semuanya membuat ketebalan nilai-nilai spiritual yang menghias dinding hati.

PEGANG TEGUH ATURAN

Beruntung adalah gambaran suasa kegembiraan, bisa diraih mana kala mengikuti hukum alam, mau berpegang teguh terhadap aturan yang membolehkan, dan menahan diri atas apa yang dilarang .

Enggan terhadap perintah atau yang diperbolehkan berakibat tersendatnya dinamika kehidupan, sedang suka dan turut serta menerobos larangan membuat ruwetnya kehidupan. Sehingga kewajiban bagi setiap individu untuk melaksanakan seoptimal mungkin apa yang diperbolehkan bahkan diperintahkan. karena setiap perintah mengandung kebaikan bagi pelakunya. sedang setiap larangan adalah meminimalisir resiko.

Memegang teguh aturan akan tercipta harmoni, sistem akan berjalan secara lancar, harapan-harapan secara berangsur menjadi kenyataan, tidak ada rencana yang bisa terwujud tanpa ada keteguhan memegang peraturan 

PERBANYAK PERANTARA

Untuk mencapai sesuatu dibutuhkan perantara, dalam bahasa ekonomi dibutuhkan alat tukar, di era modern alat tukar yang paling populer adalah uang, dengan dimiliki uang yang cukup, apa yang diinginkan terpenuhi, kebutuhan-kebutuhannya tercukupi.

Dalam kontek sosial perantara adalah perilaku baik, berkaitan dengan ucapan dan sikap, menebar kebaikan menjadi perantara hadirnya sikap baik orang lain kepada kita, berucap baik menjadi perantara banyaknya kawan, karena bisa menyejukkan dan mendinginkan suasana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun