Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Empat Tahap Modeling dalam Teori Pembelajaran Albert Bandura

26 November 2023   20:47 Diperbarui: 26 November 2023   21:33 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengikuti model lebih mudah daripada belajar sendiri (Hamim Thohari Majdi)

EMPAT TAHAP MODELING DALAM TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL ALBERT BANDURA

Albert Bandura adalah salah satu pengembang teori belajar sosial dan menyatakan bahwa seseorang belajar berperilaku tertentu, karena memahami konsekuensinya dari hasil interaksi dan pengamatan perilaku orang lain. Perilaku yang dipilih dan ditetapkan bagi anak hasil dari meniru perilaku orang lain, apakah perilaku yang baik atau perilaku yang menyimpang.

Dalam bukunya yang berjudul "social learning and imitation" Albert Bandura menyatakan bahwa manusia bukanlah budak pengasup budaya di lingkungan sosialnya, manusia tetap memiliki kemandirian, mengatur diri sendiri sesuai dengan budaya diri sendiri. Ada dua konsep yang diajukan Albert Bandura dalam mendukung teori pembelajaran sosial yaitu ;   self efficacy dan modeling

KONSEP SELF EFFICACY

Albert Bandura mengajukan konsep Self Efficacy dalam teori pembelajaran sosial berkaitan dengan rasa percaya diri ketika seseorang menghadapi keadaan tertentu, kepercayaan diri dalam melakukan penilian diri, apakah bisa melakukan tindakan yang baik atau buru, benar atau salah, tepat atau keliru, sesuai atau tidak dengan persyaratan.

Self efficacy merupakan konstruk teori sosial kognisi, bahwa tindakan seseorang merupakan timbal balik antara individu, lingkungan dan perilaku. Karenanya Albert Bandura mengartikan self efficacy sebagai kemampuan individu dalam mempertimbangkan atau memberi pertimbangan sebelum sebuah tindakan dilakukan.

Beda self efficacy dengan cita-cita ada idealisme yang menginginkan harapannya tercapai atau sebuah tindakan berjalan sesuai harapan. Self efficacy berfungsi untuk mengendalikan sebuah perilaku, apakah dijalankan atau tidak, dilanjutkan atau dihentikan.

Ad dua jenis self efficacy, yaitu self efficacy rendah dan self efficacy tinggi. Seseorang yang memiliki self efficacy rendah adalah mereka yang tidak menyukai tantangan, kurang memiliki gairah dan tumbang sebelum berperang, pertimbangan yang dikonstruk oleh self efficacy rendah adalah rasa tidak mampu, merasa sulit, tidak percaya bahwa tugas yang akan dilakukan berhasil. Sebaliknya orang yang memiliki self efficacy tinggi selalu siap dengan tantangan, senang senang dengan tugas-tugas rumit dan menanggung risiko, self efficacy yang tinggi mengirim sinyal dan menyemangati diri, bahwa semunya akan berjalan dengan baik dan berhasil.

Ciri-ciri yang tampak berkaitan dengan self efficacy dalam kehidupan sehari-hari, bagi mereka yang memiliki self efficay tinggi selalu mengoptimalkan usaha, mengerahkan segenap daya dan mencari dukungan. Sedang bagi yang self efficacy-nya rendah mereka kelihatan loyo, tidak ada gairah dan bila melakukan sesuatu hanya setengah-setangah.

KONSEP MODELING

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun