PERPADUAN NATURE DAN NURTURE DALAM Â TEORI PERKEMBANGAN KONTRUKTIVISME JEAN PIAGET
Pembahasan tentang perkembangan manusia serasa semakin asyik bila melakukan kajian terhadap teori yang dicetuskan oleh Jean Peaget, yang kemudian dikenal dengan sebutan konstruktivisme, teori ini banyak digunakan pada dunia pendidikan karena berkaitan dengan kognisi seseorang.
Teori konstuktivisme dalam kontek perkembangan, dinyatakan oleh Jean Piaget bahwa perkembangan seseorang adalah hasil dari konstruksi atau bentukan. Tidak berjalan secara alami, ada proses dana hal-hal yang mempengaruhinya atau yang membentuk.
NATURE DAN NURTURE
Dua hal yang mempengaruhi perkembangan yaitu nature dan nuture. Nature merupakan faktor yang dibawa sejak mulai berada di kandungan, bahasa lainya adalah faktor internal seseorang yang mempengaruhi perkembangan seperti otak, fisik dan motivasi. Sedangkan nuture adalah lingkungan, berkaitan dengan intensitas interaksi indiviedu dalam lingkungan sosial, baik untuk membangun kerjasama ataupun melakukan pengamatan (pembelajaran).
Perekembangan anak tidaklah sekadar terjalani secara alami dari bawaan lahir, sehingga terkesan pasif. Namun dengan lingkungannya anak bisa memperoleh kesempatan untuk berkembang lebih pesat, melejitkan potensi yang dimiliki, melalu proses pengamatan dan belajar terhadap hal-hal yang baru. Keaktifan anaklah yang akan menentukan perkembangan dan kematangan.
EMPAT TAAHAPAN PERKEMBANGAN
Jean Peaget membagi empat tahap dalam perkembangan,yaitu ; sensorimotor,praoperasional, operasional konkrit dan operasional formal. Empat tahapan ini dimulai dari usia 0 tahun atau bayi hingga remaja.
Pertama, tahap perkembangan sensori motor rentang waktu dari lahir hingga usia 2 tahun. Seperti tahapannya yaitu sensori yaitu menggunakan indra, paling menunojol adalah upaya atau dengan cara menyentuh untuk mengenali atau mengetahui yang ada di sekitarnya, apa yang dilakukan bayi merupakan instink. Pada tahap ini bayi memasukkan sesuatu yang bisa diraih dan dipegang ke dalam mulutnya. Tahap ini juga dikenal dengan "decentration", bayi tidak bisa memisahkan dirinya dengan lingkungan, atau sangat bergantung dengan lingkungan.
Kedua, tahap perkembangan pra operasional, rentang waktu mulai 2 tahun hingga 6 tahun, usia ini disebut juga usia dini, pengetahuannya sudah meningkat dengan memahami simbul meliputi angka, huruf, gambar dan  perasaan seperti anggukan dan senyuman. Agar anak bisa mendapatkan ragam pengetahuan maka orang tua harus membawanya kepada lingkungan baru yang kondusif bagi perkembangan anak, di antaranya adalah mulai memasukkan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), utamanya orang tua yang sangat terbatas pengetahuan dan kesempatan dalam pengasuhan. Tahap ini juga memiliki ciri di antaranya bahwa semua benda itu hidup (animis), mempunyai jiwa (artificial), penilaian terhadap sesuatu berdasarkan yang dilihat dan didengar, mencari jawaban daari setiap permasalahan yang dihadapi, bila mendapati sesuatu yang menarik maka yang lainnya akan diabaikan atau fokusnya berpindah kepada hal yang baru yang lebih menarik serta  memandang kehidupan di sekitarnya berdasarkan kepada kemauannya sendiri.