Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anakmu Bukan Milikmu tapi Masa Depannya Tanggung Jawabmu

31 Oktober 2023   09:47 Diperbarui: 2 November 2023   01:21 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi keluarga. (Dok Freepik via Kompas.com)

Dogma agama mengatakan "haruslah malu bila seseorang meninggalkan generasi yang lemah", anak-anak yang kurang berkualitas, generasi yang menim prestasi sosial dan kurang memiliki peran dalam pergaulannya.

Manusia terbaik adalah manusia yang memiliki kemanfaatan kepada orang lain dan alam semesta, maka dis sinilah orangtua yang baik harus mampu menjadikan anak-anaknya lebih baik dari dirinya, hal ini merujuk kepada perkembangan pengetahuan dan teknologi yang kian meroket. anak-anak harus lebih cerdas dan tangkas memanfaatkan teknologi.

Juga faktor waktu, anak-anak akan hidup pada masanya tidak sama dengan masa orangtuanya. Dalam masa tumbuh kembang anak-anak bisa hidup bersamaan dengan kehidupan orangtua, karena masih membutuhkan bantuan dan belum bisa mandiri.

Seiring dengan perjalanan waktu, orangtua semakin lama menuju lansia dan menurunkan kekuatan baik fisiologi ataupun psikologi. Sementara anak-anak tumbuh menjadi dewasa dan siap menjadi orangtua, pasca masa pernikahan saat inilah anak-anak akan menjadi dirinya, memiliki karakter yang kuat dan kokoh.

Orangtua yang baik adalah orangtua yang mampu memahami pergerakan zaman, sehingga mampu menyiapkan bekal anaknya (tidak harus harta), pola pikir anak perlu dirapikan, kesalehan sosial sering dipraktikkan dan kecerdasan sosial menjadi tumpuan utama dalam kehidupan.

Orangtua walau tidak bisa memiliki jiwa anaknya, namun selalu dituntut menjadikan mereka generasi yang siap pada zamannya. Kesuksesan anak akan membawa harum nama orangtuanya, sedang kegagalan anak menjadi redupnya aura orangtua.

Terhadap masa depan anak, orangtua hanyalah mengantarkan, menunjukkan lorong-lorong yang bisa dilewati dan melarang masuk kepada jalur hitam yang mencekam dan menyesatkan.

Kewajiban orang terhadap masa depan anaknya, bisa dibantu dengan pengasuhan kepada pihak lain, seperti pembantu, guru ataupun keluar dan sanak famili. Kepada siapa saja orangtua akan meminta bantuan, namun orangtua yang baik tidaklah memasrahkan anaknya seperti kucing dalam karung, harus memiliki kejelasan arah pengasuhan dan ini harus dijelaskan kepada pengasuhnya.

Tanggung jawab orangtua kepada anak sepanjang masa, tugas utamanya adalah menjadikan mereka dewasa sesuai dengan usianya, mampu menyelesaikan tugas-tugas keseharian dan menghadapi rintangan serta mencari solusi-solusi peningkatan derajat kehidupannya.

Anak meski bukanlah milikmu, tapi masa depannya tanggung jawabmu, karena masa depan anak adalah harapan baru dalam hidupmu, keagungan nama anak menjadi selimut terindah dari dinginnya terpaan angin dan terik panasnya matahari, maka raihlah tugas itu dengan suka cita, berusaha seoptimal mungkin dan bekerja samalah dalam pola pengasuhan.

Anakmu bukan milikmu tapi masa depannya tanggung jawabmu (Hamim Thohari Majdi)
Anakmu bukan milikmu tapi masa depannya tanggung jawabmu (Hamim Thohari Majdi)

Anakmu bukan milikmu, tapi masa depannya tanggung jawabmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun