Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Jitu Mempengaruhi Orang Tanpa Harus Bertemu

24 Agustus 2023   12:22 Diperbarui: 24 Agustus 2023   12:36 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa yang diucapkan adalah cermin diri, baik buruknya akan kembali ke diri sendiri (Hamim Thohari Majdi)

Dalam situasi tertentu ketika rasa benci muncul dan ada penampakan wajah yang dibenci, bacalah sesuatu yang bisa mendamaikan diri dengan kata dan kalimat-kalimat positif, bukan bersumpah serapah atau mengutuknya.

Berkomunikasilah dengannya seakan-akan telah damai dan yang di dada telah pergi, bayangkan bahwa yang dibenci memiliki sikap yang lebih baik dan didoakan kebaikannya. Ingat! Hukum gaung, sesuatu yang diucap dan ditujukan kepada orang lain akan memantul dan kembali kepada pengucapnya, karenanya ucapkan hal-hal yang baik, seperti kata memaafkan, menjadi lancar urusannya, semakin tinggi derajatnya dan lainnya. Berbahagialah ketika orang yang dibenci menjadi lebih sukses.

Dengan melakukan hal-hal sebagaimana  di atas perlahan tapi pasti dan rutin akan menjadikan emosi diri lebih teratur dan menjadi energi untuk melakukan sesuatu lebih bergairah dan semakin kuat.

MENGHARAP EMPATI

Komunikasi abnormal pola percakapan hampa sua, dapat digunakan untuk meraih simpati  atau tujuan tertentu dalam situasi tertentu, misal ketika sedang ujian skripsi atau ada wawancara dan lainnya.

Di saat menghadapi situasi khusus dan membutuhkan energi perlu ada upaya membangun komunikasi secara batiniah dengan orang-orang atau pihak yang akan dihadapi. Grogi, minder, takut dan lainnya, adalah kewajaran sebagai reaksi alamiah seseorang ketika hendak menghadapi situasi khusus. Namun menjadi tidak biasa ketika kecemasan itu mengembang dan bahkan menghalangi nyali untuk menghadapi kenyataan.

Terlebih yang akan dihadapi menurut informasi yang terhimpun mereka memiliki perangai kurang sedap, "killer, pelit, tidak ramah dan kawan-kawannya". Tentu informasi ini ditepis dan dinetralkan. Bahwa perilaku buruk itu memang dialami oleh para pendahulu yang berhadapan dengan mereka, semoga dengan diri kita tidak. Karena perbedaan situasi dan waktu bisa membuat semuanya berbeda pula, termasuk kebiasaan seseorang, semula periang menjadi pemurung, semula benci menjaadi cinta, semula cuak menjadi perhatian dan lainnya.

Maka fungsi komunikasi batiniah ini bertujuan untuk menjadikan suasana yang akan dijalani baik-baik saja, penuh keceriaan dan mudah atas pokok bahasannya.   Caranya ?

Netralkan prasangka dan hal-hal buruk yang melekat pada mereka berdasarkan informasi yang telah ada. Bila orang yang akan dihadapi dikenal, maka cobalah mebayangkan wajahnya hingga tampak tersenyum. Bila tidak dikenal carilah fotonya dalam suasana ceria.

Kebeningan pikiran akan memancarkan keceriaan, kalau Anda belum bisa menjadikan mereka tersenyum, atau masih dalam suasana rema suram, maka itu pertanda pikiran Anda masih ruet dan batin Anda masih belum mampu menerima mereka sebagai orang bai, masih dikuasai oleh informasi negatif yang diyakini sebagai kebenaran.

POKOK KOMUNIKASI SEBAGAI PENGOBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun