Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Komunikator Pilih-pilih Komunikan

25 Juli 2023   20:13 Diperbarui: 25 Juli 2023   20:25 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada sebuah keriuhan, perbedaan persepsi dan layanan yang belum dirasa memuaskan terdapat peristiwa yang menarik untuk dikaji dalam ilmu komunikasi, etika dan tata cara berkomunikasi yang efektif dan tetap dalam kesantunan. 

Melalu pesan WhatsApp pimpinan pada sebuah organisasi mengundang seluruh departemen untuk melakukan sharing dan koordinasi terhadap program kerja tahun ini. Ada salah satu departemen yang memiliki masalah cukp pelik, adanya kesenjangan komunikasi dengan para konsumen, pelanggan merasa tidak layani dengan baik, sesuai garansi yang dijanjikan pada awal pertemuan.

Salah satu anggota departemen yang sedang dirundung masalah mengajukan syarat "atas permintaan teman-teman, kepala devisi XII mohon tidak disertakan".

Hal aneh yang diajukan, sebab seluruh rangkaian kegiatan dan pengelolaan organisasi ini otaknya ada di kepala devisi XII. Bisa jadi anggapan dari depertemen ini, karena ia sebagai otaknya, maka jangan-jangan akan memberikan perangkap dan mempertahankan pendapatnya terhadap keputusan rapat dan pimpinan

MEDIASI

Bagi kepala devisi XII tidaklah menjadi beban berat karena ada yang ytidak mengharap kehadirannya, ia memahami sebagai leader pasti ada yang tidak sepakat bahkan lebih tragis lagi ada yang menentang. Kebsaran hati kepala devisi XII semakin teruji ketida dengan sukarela tidak terlibat dalam pertemuan, yang dipentingkan bukan pertemuan dan kehadirannya, namun yang lebih penting dari itu adalah terselesai masalah yang ada dan menjadikan komunikasi lancar kembali.

Peran media sangatlah penting dalam membangun komunikasi yang efektif, apalagi kebuntuan komunikasi tidak mungkin lagi bisa ditembus dan saling menyeberang. Maka mediator sangatlah dibutuhkan.

Syarat utama dihadirkannya mediator adalah situasinya betul-betul nyata, bukan diskenario apalai didramatisir, maka sikap ini sudah menciderai keagungan komunikasi, berkomunikasi hanya untuk menyamankan diri sendiri, sementara hak dan perasaan orang lain tidak dijadikan dasar alias diabaikan.

Mediasi sangatlah penting dan perlu dihadirkan, fungsi mediassi adalah menjembatani antara komunikator dan komunikan, sangatlah rasional ketika seseorang dalam sebuah komunitas atau organisasi tidak nyaman berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, lalu mediator akan menjadi penyeimbang informasi.

Bila ditelisik, mediator sering kali berhasil membuka kebuntuan komunikasi karena mediator tidak Baper dan Kepo, tidak merasakan sakit dan tidak bisa mengukur betapa beratnya direita yang ditanggung.

Posisi netral dan tidak terbawa ekomi inilah kemudian menjadikan maksud antara komunikator beserta komunikan akan tersampaikan dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun