Pada sebuah keriuhan, perbedaan persepsi dan layanan yang belum dirasa memuaskan terdapat peristiwa yang menarik untuk dikaji dalam ilmu komunikasi, etika dan tata cara berkomunikasi yang efektif dan tetap dalam kesantunan.Â
Melalu pesan WhatsApp pimpinan pada sebuah organisasi mengundang seluruh departemen untuk melakukan sharing dan koordinasi terhadap program kerja tahun ini. Ada salah satu departemen yang memiliki masalah cukp pelik, adanya kesenjangan komunikasi dengan para konsumen, pelanggan merasa tidak layani dengan baik, sesuai garansi yang dijanjikan pada awal pertemuan.
Salah satu anggota departemen yang sedang dirundung masalah mengajukan syarat "atas permintaan teman-teman, kepala devisi XII mohon tidak disertakan".
Hal aneh yang diajukan, sebab seluruh rangkaian kegiatan dan pengelolaan organisasi ini otaknya ada di kepala devisi XII. Bisa jadi anggapan dari depertemen ini, karena ia sebagai otaknya, maka jangan-jangan akan memberikan perangkap dan mempertahankan pendapatnya terhadap keputusan rapat dan pimpinan
MEDIASI
Bagi kepala devisi XII tidaklah menjadi beban berat karena ada yang ytidak mengharap kehadirannya, ia memahami sebagai leader pasti ada yang tidak sepakat bahkan lebih tragis lagi ada yang menentang. Kebsaran hati kepala devisi XII semakin teruji ketida dengan sukarela tidak terlibat dalam pertemuan, yang dipentingkan bukan pertemuan dan kehadirannya, namun yang lebih penting dari itu adalah terselesai masalah yang ada dan menjadikan komunikasi lancar kembali.
Peran media sangatlah penting dalam membangun komunikasi yang efektif, apalagi kebuntuan komunikasi tidak mungkin lagi bisa ditembus dan saling menyeberang. Maka mediator sangatlah dibutuhkan.
Syarat utama dihadirkannya mediator adalah situasinya betul-betul nyata, bukan diskenario apalai didramatisir, maka sikap ini sudah menciderai keagungan komunikasi, berkomunikasi hanya untuk menyamankan diri sendiri, sementara hak dan perasaan orang lain tidak dijadikan dasar alias diabaikan.
Mediasi sangatlah penting dan perlu dihadirkan, fungsi mediassi adalah menjembatani antara komunikator dan komunikan, sangatlah rasional ketika seseorang dalam sebuah komunitas atau organisasi tidak nyaman berkomunikasi dengan orang-orang tertentu, lalu mediator akan menjadi penyeimbang informasi.
Bila ditelisik, mediator sering kali berhasil membuka kebuntuan komunikasi karena mediator tidak Baper dan Kepo, tidak merasakan sakit dan tidak bisa mengukur betapa beratnya direita yang ditanggung.
Posisi netral dan tidak terbawa ekomi inilah kemudian menjadikan maksud antara komunikator beserta komunikan akan tersampaikan dengan benar.