Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungguh Terlalu Berlalu

16 Juni 2023   19:49 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:00 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SUNGGUH TERLALU  BERLALU

Masih seperti kemarin

Rasanya tetap manis

Aroma menggoda selera

Menelan ludah berkali

Semakin dalam pejam mata

Semakin jauh terbawa 

Semakin tertinggal alam nyata

Semakin mengudara mayapada

Jejak yang ditinggal diawal tanggal

Melemahkan ingatan gigi tanggal

Teriakan anak-anak luka terjegal

Napas tunggal linu kelu dan pegal

Tak lagi dihirau

Walau serak hingga parau

Tak berucap jangan-jangan kalau

Endah apa prediksi dasar masa lampau

Simpan saja kumpulkan terus

Hingga bertamu tikus

Tak bertuan tak diurus

Rakus, rungkus lorong kurus

Masih tetap seperti kemarin

Manis rasanya masih tetap

Seleran kian tergoda gado

Kali ini tertelan sungguhan sungguh terlalu.

Lumajang, 16 Juni 2023

Hamim Thohari Majdi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun