Peran menggurita rokok dalam budaya bukanlah hal kecil, nilai yang disumbangkan sangat besar meluas bagi para perokok. merokok mampu melahirkan inspirasi, merokok mampu menyemangati  berpikir kreatif, merokok mampu mendampingi berinovasi.
FEMINITAS MEROKOK
Tidak semua negara memandang sebelah mata perokok wanita, ada yang memberi ruang dalam budaya bagi wanita untuk menyisap asap, bukan tentang kepantasan atau gaya hidup, sudah meletakkan kepada kebutuhan hidup.
Bila berbicara tentang kepantasan, merokok tidak lagi berkaitan dengan jenis kelamin, kejantanan dan kewanitaan, lebih dari itu anjurantidak  merokok berlaku untuk umum, meski banyak efek negatifnya sebagaimana dalam label kemasan rokok
Ruang khusuk merokok telah tersedia, berarti budaya merokok tidaklah akan enyah dalam peradaban manusia, terlebih bahan baku rokok telah diperbaharui sesuai dengan kebutuhan zamannya.
HORMATI PARA PEROKOK
Para gen Z yang merokok telah mendapatkan sarana sesuai dengan seleranya, rokok elektrik dengan kemasan yang sangat simpel dan menambah nilai diri sebagai asesoris, membuat mereka nyaman.
Rokok elektrik bukan lagi bicara tentang rokoknya, namun asap yang ditimbulkan itulah yang menyebar masalah bagi lingkungan sekitar.Â
Perlu ada gerakan penghormatan kepada para perokok, karena larangan sudah tidak lagi ampuh, sehingga setiap ruang publik menyediakan smoke area, memberikan penghormatan kepada para perokok, agar mampu mendapat kenikmatan seratus persen.
Tentu saja penghormatan kepada para perokok bukanlah mendukung penyebaran asap seliar-liarnya, mari membantu mereka para perokok agar merokok di tempat yang benar dan di saat yang tepat.
Candu adalah istilah  yang lahir dari perokok, sehingga para pecandu rokok tidak mungkin menahan hasratnya terlalu lama, bahkan ada imbas rasa baik di lidah ataupun di alam pikirnya "kecut" sekecut kehidupan yang dipikirkan.