Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengutuk Asinnya Telur Asin dan Pedasnya Sambal

11 Mei 2023   21:47 Diperbarui: 11 Mei 2023   22:04 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telur asin dipilih karena rasa asinnya dan dikutuk juga karena asin (Hamim Thohari Majdi)

Telur asin mudah didapat di warung dan tempat lain-kain. Bukan sebagai makanan pokok, tapi keberadaannya menjadi penting untuk pemanis dan pelengkap. Begitu juga sambal yang selalu nongkrong di atas makanan.

Cara menikmati telur asin nuha sambal  memang beda, sesuai namanya ada suka asinnya dan penyuka sambal adalah pedas puoool. Maka di sinilah kenikmatan telur asin dan sambal.

Pada sisi lain, para pecinta telur asin senang dengan warna kuningnya tidak menua dan putihnya padat, asinnya hanya nama yang melekat di telurnya. Lalu mengutuk telur asin karena asinnya keterlaluan.

Begitu halnya penikmat sambal, tidak makan kalau tidak ada sambal, tetapi rasa lombok tidak boleh pedas, lalu dituklah lombok itu karena bikin gerah.

Para pengutuk asin bagi telur asin dan pedasnya lombok, pada hakekatnya adalah mengingkati nama yang melekat. Maka janganlah menikmati telur asin lalu mengutuk asinnya.

Lombok dicipta dengan cita rasa pedas sebagai pengungkit selera makan. Lalu ada yang terkoyak karena terlalu janganlah mengutuk pedasnya, tapi sadarlah levelnya, sesuaikan kemampuan dan citavrasa yang dimaui.

Seperti halnya dalam kehidupan telah terbiasa mengutuk yang jelas atas bau nyinyir yang masih dibuktikan. Berulang-ulang dilakukan. Mengapa terjadi ? ya karena manusianmemiliki sifat penasaran dan tidak jera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun