Anda saja kami tahu mulai awal bahwa meja-meja ini sudah ada yang memesan, mungkin ada sedikit kekuatan berargumen atau menolak perintah sang penata ruangan. Perhatikan kata-kata yang disampaikan oleh penata rumagan "mohon maaf bapak ibu, lebih baik duduk di belakang, di sana tidak begitu gaduh dan bayinya tidak terganggu.
Penata ruangan secara ajaib memilih pernyataan yang tepat "supaya bayinya tidak terganggu", andai beliaunya bilang "mohon maaf tempat ini sudah dipesan silakan cari yang lain" maka kami akan menolak.
Pernyataaan penata ruangan lebih memilih alasan yang benar-benar mengena atau dibutuhkan oleh kami membuat kata mu'jizat "adik dan bayi tidak terganggu", inilah yang membuat hati kami takluk dan angkat jempol kepada penata ruangan. Walau kami baru tahu maksud penata ruangan agar kami pindah dan tamu bisa menempati meja kursi  yang ada. Setidaknya kata-kata itulah yang membuat kami mengalah dan pasarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H