Para pelatih terpaksa melempar handuk ke arena atau lapangan setelah melihat suasana yang kritis dan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan pasa sebuah pertandingan.
Seperti itulah hal yang harus dilakukan ketika badai menerpa rumah tangga, namun bukan mengikuti pola pertandingan dengan perjuangan yang berdarah-darah, cukup dengan smart dan smooth.
Lakukan perundingan, ambil jarak untuk menata emosi. pertimbangkan secara matang langkah yang akan ditempuh, sehingga tidak terjadi sesal kemudian. Pengambilan keputusan secara emosional adalah memaksa sang pasangan megikuti kehendak diri sendiri tanpa mau memahami pasangannya.
Gunakan handuk untuk mengusap peluh pasangan, lakukan bersama-sama, usaplah air matanya dan pandang lebih dalam apa yang dirasakan, apa yang diharapkan apa yang harus dilakukan bersama.
Terlalu cepat melempar handuk, adalah sikap kekanak-kanakan, seperti lempar batu sembunyi tangan, melepas tanggung jawab dan tidak ada upaya untuk mempertahankan.Â
Jadilah pemain yang tangguh, nikmati permainan dengan segala lekuknya, berselancarlah dalam ruang-ruang asing yang belum terjamah dan remang. Maka akan mengayakan pengetahuan dan membuat semakin terampil.
MAJU MUNDUR CANTIK
Pada umumnya banyak orang yang menyembunyikan badai dalam rumah tangganya. karena kegagalan dalam perkawinan dianggap sebagai aib dan tidak berlu dipublish.Â
Mau melanjutkan ikatan pernikahan yang sudah dirajut, tampaknya terlalu berat dan mendekati aus serta terputus. Ada harapan- harapan yang mulai sirna, ada angan-angan yang menguatkat gamang, Namun berhenti pada sebuah kata "haruskah maju dan putus"
Terus maju haruslah cantik, diambil dengan keputusan yang masak dan disetujui oleh kedua belah pihak, tidak akan menyisakan kenangan pahit dan saling memendam dendam. Sehingga semuanya lega dan tidak terhantui rasa kecewa.
Begitu pula ketika memutuskan mundur, "mundur alon-alon" jangan sampai sikap bertahan didasari oleh rasa malu, karena hal itu  akan menambah beban hati dan semakin hari beban itu semakin berat dan pada puncaknya harus diturunkan, dilepas dan dibiarkan terhampar, rumah tangganya terdampar.