Dengan demikian tidak ada  lagi perseteruan antara orang tua dan guru, tiada lagi perlakuan antara di ruman dan sekolah dan tiada lagi perbedaan cara memberi punjian dan hukuman, guru bangga berama orang tua mengantar masa depan siswa, indosia emas bersama generasi emas, guru dan guru emas.
Selama guru tetap diposisikan sebagai orang tua kedua, maka selamanya kesetaraan itu tak akan pernah terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!