Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kerbau Tidak Lagi untuk Membajak

14 Oktober 2022   23:13 Diperbarui: 14 Oktober 2022   23:31 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerbau menarik lori mengurangi kemacetan lalu lintas,  bisa hanya beberapa lori saja yang ditarik (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Membuatku berhenti, tercengang melihat pemandangan aneh, lori yang biasanya ditarik oleh loko, kini kerbau harus berjibaku mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjalankan lori. 

industri pertanian telah melipat waktu dan tenaga dengan hadirnya peralatan canggih, tidak lagi mengerahkan tenaga kerja yang banyak di saat permulaan menanam ataupun memanen, begitu juga untuk membawa bagian tanah yang subur ke permukaan yang biasanya menggunakan kuda, sapi dan kerbau cukup dengan traktor.

Sepertinya kurang manusiawi atau mengeksploitasi tenaga kerbau bila digunakan untuk menarik lori. perspekstif seperti ini bergantung dari sudut pandangnya.

Dari sisi  kreativitas, maka  Upaya pendayagunaan kerbau yang biasanya untuk membajak sawah atau menarik gerobak, maka hal ini masuk kepada kategori pemanfaatan tenaganya.

Pada sisi lain, menggunakan kerbau untuk menarik lori bisa mengurangi biaya, karena tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk membeli Bahan Bakar. 

Kerbau menarik lori mengurangi kemacetan lalu lintas,  bisa hanya beberapa lori saja yang ditarik (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)
Kerbau menarik lori mengurangi kemacetan lalu lintas,  bisa hanya beberapa lori saja yang ditarik (Sumber Gambar : Hamim Thohari Majdi)

Tentu saja penggunakan kerbau untuk menarik lori sesuai dengan kekuatan yang ada pada kerbau, baik ketika belum ada muatan alias masih kosong ataupun ada tebu di atasnya. 

Kerbau, sungguh memberi arti penting pada situasi tertentu, bagi pak Mandor penggunaan tenaga kerbau sangat efesien dan efektif, mengingat banyak tempat yang harus diambil, fungsinya adalah mengumpulkan lori-lori yang berada di beberapa tempat untuk dijadikan satu pada tititk tertentu.

Bila menggunakan loko, maka ada kesulitan harus bongkar pasang, dengan menggunakan kerbau setelah satu deretan lori dijajar rapi, kerbau bisa dilepas dan berjalan di luar rel untuk menarik lori-lori yang lain. Sehingga mempermudah pula pengangkutan tebu di titik-titik yang rawan dan jauh dari jangkauan loko.

kelihatannya memang tidak manusiawi, mengeksploitasi tenaga kerbau, apalagi ketika harus berlari kencang melewati jalanan yang berlobang, kesannya bersusah payah dan ekstra hati-hati, ya kerbau kalau diperlakukan tidak manusia adalah hal yang benar, maka pendayagunaan kerbau dalam berbagi sektor termasuk menarik lori adalah wajar dan sangat hewani, bukan manusiawi, karena kerbau adalah hewan, bukan manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun