Peran ayah tidak kalah pentingnya seperti ayat di atas. mencukupi sandang pangan papan dan kebutuhan lainnya tidaklah mudah, utamanya bagi kalangan ekonomi menengah dan pas-pasan.Â
Ketika seorang ibu menyusui bisa dilakukan dengan nikmat atau bisa dinikmati, bisa berkomunikasi dengan sang bayi bersenda gurau. sementara seorang ayah yang berada di luar rumah harus memeras keringat dan menanggung rindu untuk bisa mendekat dan mencium sang bayi. Bila kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi ada ancaman anak menjadai stunting
Dalam kontek pengasuhan ketika masa menyusui, masa inilah masa gemilang untuk melukis dan mewarnai karakter anak yang masih putih, kosong tanpa goresan apapun. Bunda dan ayah berikan perhatian khusus kepada bayi, bunda menumpahkan kasih sayangnya hingga seakan-akan kering dan tak bersisa, ayah menyuguhkan yang terbaik bagi buah hati untuk kebutuhan sandang, pangan dan lainnya.
Keberhasilan melewati masa menyusui dan memberikan ASI eksklusif adalah rekor kesuksesan seorang ibu, maka hal inilah yang patut untuk dipanen ketika memasuki masa lansia. sebaliknya jangan diharapkan anak akan memberikan kasih sayang kepada ibu atau orang tuanya, kalau di masa menyusui dilakukan dengan setengah hati, tumbuh kembang anak tidak bisa optimal, ada was was, galau dan ketidak nyamanan. Perlakukan anak kepada orang tua di masa lanjut usia adalah cermin perlakuan orang tua kepada anak masa bayinya.
Tentu ayah dan bunda mengharapkan anak-anak tumbuh menjadi pribadi kuat jiwa raga, siap menghadapi eranya dan selalu unggul di tengah kompetisi kehidupan.Â
Jangan sia-siakan bagi yang sekarang sedang bertirakat untuk menuntaskan ASI eksklusif tetaplah bertahan dan lakukan dengan gembira. Sedang bagi yang akan melahirkan siapkan diri semoga air susu bisa dinikmati sang bayi.
Al kisah sekarang sudah bayak di kalangan ibu milenial, melakukan perayaan atau tasyakuran ketika berhasil menjalani masa pemberian ASI eksklusif kepada sang buah hati. Selamat dan hotmat kepada ibu pemberi ASI EKSKLUSIF.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H