Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

ASI Ekslusif dan Pengasuhan Anak

6 Oktober 2022   09:58 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:11 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ibu pemberi ASI EKSKLUSIF penuh kasih sayang walau ada yang diurusi (Sumber Gambar: Hamim Thohari Majdi)

Proses di atas  merupakan tahap awal pengasuhan, mengenali ibunya, membangun keeratan dan kehangatan, betapa amazingnya ketika ibu bisa menyusui sejak masa kelahiran. 

Beda ketika bayi langsung diberi dot berisi susu formula, ibu bisa merasa capek memegangi dot, atau ibu tidak merasakan apapun karena dot bisa dipegang oleh siapapun, tidak ada ikatan emosional antara anak dan ibu.

Anak yang disusukan secara sempurna dua tahun tentu akan tumbuh seimbang antara jiwa dan raganya, terhindar dari penyakit dan kelambatan pertumbuhan atau Stunting menjadilah mereka kuat dan penyabar serta arif dalam menghadapi kehidupan. inilah yang akan melahirkan bintang kehidupan di masa mendatang.

JANGAN TERPAKSA

Memang ketuntasan menyusui adalah selama dua tahun dan diawali dengan pemberian ASI eksklusif selama enam bulam, tidak ada perintah harus dua tahun sebagaimana lanjutan ayat 233 dalam Surat Al-Baqarah "apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya"

Menyapih adalah proses penghentian anak mendapat asupan air susu ibu, ayat di atas memberikan kelonggaran untuk tidak menyusui anak dengan sempurna, sungguh sangat bergantung dari kemampuan kedua orang tuanya, karena dengan tegas dalam ayat itu juga Allah mengatakan "seseorang tidak dibebani lebih dari kemampuannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah menderita karena anaknya"

Ibu yang menyusui karena terpaksa, maka kandungan air susunya bisa berkurang kualitasnya, bahkan mengurangi rasa. Bagaimanapun juga akan berpengaruh dengan kondisi anak, anak akan merasa gelisah tidak nyaman ketika menyusu. ibu yang terpaksa pasti tidak melakukan dan memperhatikan sepenuh hati, ogah dan bermalas-malasan. akibatnya anak sering masuk angin, mual bahkan muntah, juga diare, karena cairan air susunya mengandung racun keterpaksaan.

Anak yang di masa kecilnya tidak mendapatkan ketenteraman menjadikan jiwanya berguncang, tidak bisa menghadapi kenyataan selalu cepat dan tergesa-gesa untuk mengejar impian-impian, seperti memetik buah di musim panen, tidak pernah berpikir masa tanam dan saat merawat.

TUGAS SUAMI

Berbicara tentang menyusui, sepertinya ibu yang menjadi sasaran utama, ya tentu karena hal ini adalah masalah kodrat, Allah berikan kekuatan dan keistimewaan seorang ibu dengan dimiliki sumber air susu, inilah telaga bagi bayi dan muara kehidupan seorang anak. dengan air susu seorang ibu memiliki kekeramatan seperti yang disairkan Rhoma Irama "do'a ibumu dikabulkan Tuhan dan kutukannya jadi kenyataan".

Lalu bagaimana peran suami, Ayat 233 Al-Baqarah telah membagi tugas jelas bagi seorang ayah yang memiliki bayi "dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun