Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Vendor Pernikahan Jangan Menganggap Biasa Akad Nikah

30 September 2022   06:10 Diperbarui: 4 Oktober 2022   02:45 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khusus akad nikah, komunikasikan secara intens dengan pihak Kantor Urusan Agama (KUA), berkaitan dengan waktu dan susunan acaranya. Hal ini jarang sekali dilakukan. 

Beberapa kejadian akad nikah tidak bisa dilaksanakan tepat waktu karena kurangnya komunikasi dengan KUA sebagai lembaga pengawas dan pencatat nikah, keterbatasan penghulu pada saat musim manten membuat masyarakat harus pro aktif, sebab sebagian besar masyarakat masih memperhitungkan jam untuk mendapatkan kelancaran dan kenyamanan acara.

Kesakralan akad nikah harus didukung dengan ketertiban susunan acara dan pengambilan gambar, vendor pernikahan pada saat akad lebih mengutamakan pengambilan gambar, ketika akad nikah selesai masih ada kegiatan sakral seperti penyerahan mas kawin, salim kepada kedua orang tua kedua belah pihak.

Banyak vendor pernikahan menganggap sungkeman sebagai ritual rutinitas dan rangkaian acara saja, padahal sungkem ketika usai akad nikah adalah hal yang utama, ada rasa yang tidak bisa diceritakan.

Ketika orang tua dan anak berpelukan, biarkan tangis haru ini terjadi, perias harus memaklumi bila tetesan air mata membuat make up seperti es krim yang meleleh.

Semuanya bisa dikomunikasan dengan baik pada pihak-pihak berkepentingan, sehingga vendor pernikahan bisa memberi layanan yang syahdu dan sakral, pihak si empunya hajat merasa puas dan petugas dari KUA (penghulu) bisa melaksankan tugasnya secara optimal.

SEMPURNAKAN DENGAN PESTA

Di sinilah ajang unjuk kebolehan vendor pernikahan bisa ditumpahkan, tunjukkan layanan prima sebagaimana kontrak kerja yang telah disepakati.

Era digital telah menjadikan dokumentasi sangat mudah dan murah, namun human eror tidaklah bisa dielakkan sebagai karakter dasar manusia adanya sifat salah dan lemah. 

Maka sebagai vendor pernikahan adalah sebuah tim, keberadaan tim inilah yang harus saling melengkapi membuat perencaan dan persiapan yang oke banget begitu.

Kasus dokumentasi pada ajang pernikahan yang viral adalah pelajaran berharga bagi para vendor pernikahan, untuk itu pengambilan gambar dengan menggunakan beberapa kamera dan ini sudah biasa dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun