Memang nyata bahwa air memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebagaimana pendapat filsuf thales. Tidakkah disadari bahwa awal kehidupan manusia berasal dari air hina yang bernama sperma. Kelahirannya disambut dengan tetes air mata kebahagiaan dan kepergiannya diantar dengan air mata kedukaan.
Lebih lanjut ada air mata duka, tertetes ketika  hati terluka. Menguras rasa menambah ketegangan. Bisa disebabkan kehilangan sesuatu yang dicintai. Berkonfrontasi atau peristiwa lain yang menyedihkan mengharuskan air mata menetes, seperti dalam lirik lagu "tak kan ku teteskan butir air mata, kecuali hanya untuk cinta.
Seseorang bekerja keras, bersungguh-sungguh hingga air keringat membasahi sekujur tubuh. Sebagai upaya dalam memperjuangkan sesuatu agar mencapai yang diharapkan, agar tetap bertahan hidup.
AIR UNTUK HIDUP
Air untuk hidup, artinya air sebagai kebutuhan hidup berguna dalam banyak hal meliputi ; Â mencuci dan bersuci. Mencuci badan, pakaian, masakan, benda-benda yang kotor dan bersuci untuk wudhu. Sehingga membutuhkan air dalam jumlah banyak dan tidak cukup bila hanya dalam kemasan tentunya.
Air minum kemasan dalam satu sisi memberikan sajian unik dan menarik, mudah dikonsumsi dan dibawa ke mana saja. Di manapun tersedia dan tidak meragukan karena jernih dan menggoda tenggorokan, terlebih di wilayah tandus dan kawasan kumuh.
Bila pada kenyataannya sesuai hasil penelitian, karena kemasannya yang berbahaya. Maka perlu solusi. Sebab di kalangan masyarakat tingkat bawah mereka oke-oke saja dan belum ditemukan indikasi bahaya atau efek sampingnya. Apalagi mereka terbiasa menggunakan galon atau botol bekas untuk diisi ulang dan berulang-ulang.
Kemasan lain yang ramah lingkungan tentu membutuhkan pembiayaan lebih dan akan mempengaruhi harga produksi hingga di tangan konsumen. Bukankah sudah ada kemasan baru yang menawarkan minim bahaya dengan tambahan harga dari yang biasa.
Bagi kalangan atas kemasan baru justru meningkatkan harga diri dan menjadi pembeda dengan kelas bawah yang utama murah harga, kualitas urusan nomor dua.
Masalah yang menyertai dengan air minum kemasan, ketika digunakan memasak, tidaklah menggunakan kemasan dalam ukuran mili liter (ml), setidaknya dalam kemasan galon. Semakin ruwet dan mumet. Setelah hasil penelitian menyatakan tidak aman.