Anak-anak memiliki dunia sendiri, memiliki ruang yang lebih luas dari orangtuanya, memiliki waktu yang lebih panjang dari ayah bundanya. Mereka akan hidup bukan masa atau zaman orangtuanya, ayah bunda harus mampu memprediksi kehidupan apa yang akan terjadi ketika sang buah hati sudah dewasa dan apa saja yang perlu disiapkan agar anak menjadi siap dan sigap menghadapinya.
Pemaksaan menekuni hobi anak seperti hobi orangtuanya, menjadikan anak masuk dalam lorong waktu masa lalu orangtua, bukan masa depan yang akan dijalani, sehingga anak tidak siap dan harus beradaptasi secara gagap dengan kehidupan baru seiring dengan perputaran waktu dan bertambahnya usia.
BOLEH DIARAHKAN MENJADI PROFESI
Ayah bunda boleh mengeksplorasi hobi anak untuk ditekuni secara totalitas, sehingga menjadi ahli di bidangnya, mampu dijadikan wahana rekreasi dan ada hasil atau karya yang terbukti.
Contoh yang masih hangat, hobi Farel Prayoga bernyanyi, mengantarkan dirinya telah menyandang gelar sebagai penyanyi cilik, seperti masa kecil Agnes Monica, Joshua, Chikita, dan Trio Kwek Kwek. Mereka telah menghasilkan banyak rupiah dan meningkatkan ekonomi keluarganya.
Terlepas dari pro dan kontra adanya pandangan anak dikomersialkan, karena sejak dini sudah dipaksa memiliki hobi, namun tujuannya adalah bagaimana sang anak sudah memiliki kegemaran tidak sekadar coba-coba, tetapi sudah mengarah kepada sebuah profesi seperti youtober cilik yaitu ; Aqilla (Aqilla"s Diary), Hanna Callista, Little Princess Shinta, Zara Nugroho atau Zara Cute. Boram anak asal Korea (Boram Tobe Vlog dan Boram Tobi toysreview), Gaby dan Alex berasal dari Inggris. Vlad dan Niky dari Amerika.
Kesuksesan mereka tentu mendapat restu dari ayah bundanya, bahkan orangtua mendampingi dan memfasilitasi, karena tidak mungkin anak-anak bisa secara mandiri menjadi youtuber sukses.
Setiap hari dan diulang-ulang
Karena ada senang dan riang
Walau tanpa harus tahu tentang
Maka yang dewasa beri jalan terang