Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Melatih Kemampuan Anak Menasihati Diri Sendiri

31 Agustus 2022   14:40 Diperbarui: 31 Agustus 2022   14:42 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

 

Orang tua dan anak dalam hal tertentu bisa berseberangan karena tidak saling menuruti permintaan.  Kadang  saling tuding untuk mencari alasan pembenar dan menyalahkan. Dalam konteks agama anak bagi orang tua salah satu fungsinya adalah musuh, menjauhkan dari kebenaran dan ketaatan. Pada sisi lain anak sebagai ladang kebaikan, orang tua mendapatkan pasif income kebaikannya terus mengalir sepanjang masa, hingga membangun citra dirinya.

Anak sering kali menjadi sasaran nasihat, salah atau benar orang tua selalu memberikan justifikasi dalam setiap persoalan, menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting dan bermanfaat bagi anaknya.

Agar anak tumbuh menjadi dewasa dan bisa mengatasi setiap persoalan yang dihadapi, orang tua perlu melakukan upaya yang sungguh-sungguh, agar terwujud apa yang dicita-citakan. Yaitu memberi bekal dan menunjukkan jalannya.

TAHAP PENGENALAN

Kenalilah kecerdasan anak dalam konteks kecerdasan majemuk (multiple intelegence), seberapa tinggi nilai pada kecerdasan intrapersonal, dengan indikator anak tampak dewasa di antara teman seusianya.

Bagaimana anak dalam memandang dirinya sendiri, melakukan hal-hal penting, mengarahkan seluruh aktivitas untuk menutupi kekurangannya, mampu menyemangati diri dengan mengejar harapan-harapan yang ingin diraih. Setiap kesuksesan akan meningkatkan harga diri dan memperkuat kepercayaan diri.

Walau anak sering menyendiri, bukan berarti tidak senang dan sulit bergaul. Mereka  sangat selektif dalam bergaul dan membatasi tema pembicaraan agar tidak terlalu sia-sia. Menyepi dari pergaulan dalam rangka memperbanyak pengetahuan dan mengelola hati menuju kestabilan dan kematangan.

MADIRI

Dapat dilihat bagaimana anak-anak menyelesaikan masalah yang dihadapi, mereka mengutamakan usaha sendiri, sebelum memohon pertolongan kepada orang lain. "tidak merepotkan" itulah yang ingin ditunjukkan kepada orang tua dan lingkungannya.

Melakukan uji coba atas teori yang diketahui hingga menemukan kesesuaian dengan dirinya dan bisa diterapkan dalam kehidupan. Melakukan mulai dari yang kecil dan mudah, bertahap meningkat sedikit demi sedikit, seperti mendaki harus dari tahapan yang paling rendah. Ketika sudah kuat dan berada di puncak, baru dideklarasikan dan disebarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun