Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Berselancar bersama Buah Hati di Alam Metafisika

21 Agustus 2022   13:10 Diperbarui: 21 Agustus 2022   13:12 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEGANA

Anak-anak utamanya ketika memasuki usia remaja, masuk di musim pergolakan, banyak masalah yang membuat mereka mudah menyerah, bahasa anak muda gelisah, galau dan merana. Masa mengaduk hati dan menguras rasa. 

Gelisah anak muda hanya bisa dituang bersama teman sebaya, jalinan kasih dengan orang tua banyak yang kering.  Namun ketika bersama komunitas, tanpa nasihat, sepertinya masalah berlalu, bablas angine. 

Bersenda gurau dan tawa canda  bersama  hanyalah lapisan luar saja bahagianya, dalamnya keropos mudah bocor, menetes tes tes. Selalu kambuh dan mudah ringkih. Saat-saat seperti ini mereka mudah dipengaruhi, siapa yang bisa membuka bilik hatinya akan diikuti, tanpa sensor langsung tayang. 

COACHING

Peringatan keras buat para orang tua, ikuti perkembangan sang buah hati, pahami tahapan-tahapannya, kenali masalahnya, penuhi kebutuhannya. Saat inilah orang tua harus membuktikan keleketan dan keeratan dengan sang buah hati.

Buah hati ingin didekatkan dengan yang mengandungnya. Karena di sanalah kawah candra dimuka menempanya. Maka komunikasi paling efektif adalah menggunakan  bahasa batin. Inilah yang akan sedikit mengurai keruwetan pikir dan menguras kerak yang menghalangi aliran kasih sayang yang menghilang dibegal tanah berlubang. 

Dampingi buah hati agar kasih sayang  mengalir dalam relung kalbunya. Tumbuh subur rasa menyayangi dan sanggup menerima kasih sayang. Segar menghembuskan kesejukan, memantulkan ketenangan dan keramahan. 

Dampingi buah hati dari hamanya, penyebab kedingkolan dan kekakuan serta kepala batu, agar bisa bergaul dengan lingkungannya secara normal sehat jiwa raga. 

AJAK BERSELANCAR

Ketika masih balita, mereka tidak mau ditinggal sambil merengek menarik baju orang tua. Mereka belum memiliki cukup pengetahuan berselancar mejelajah sekitar lingkungan tempat tinggal, masih buta peta kehidupan, belum tahu arah di perempatan. Bingung, jalan mana hendak dipilih. Bila dipaksakan akan tersesat, tak bisa sampai di rumah ibu pertiwi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun