HARI BAIK
Secara sadar masyarakat umum meyakini bahwa semua hari baik, tidak ada hari yang membawa kesialan atau kemalangan. untuk itu dalam menentukan hari baik, tidaklah harus berpedoman kepada perhitungan pasaran saja, buatlah sandaran berpijak pada hal-hal lain, seperti kebiasaan masyarakat, kelonggaran yang diundang dan kemudahan kehadiran petugas.Â
Sering kali dampak pemilihan waktu adalah keterbatasan petugas untuk menghadiri akad baik di kantor atau bedolah (nikah di rumah, masjid, gedung atau lainnya di luar KUA).
Petugas KUA atau penghulu, harapannya pernikahan itu tidak hanya berpaku kepada satu hari saja yang dianggap baik, sehingga terjadi penunmpukan peristiwa nikah. Alangkah baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada petugas KUA. pun toh dalam hitungan primbon, berlakuknya hari adalah mulai setelah asyar hari ini sampai dhuhur esok hari. Sehingga bisa dipilih waktu yang longgar sore hari atau esok pagi.
Maka hari yang baik adalah di mana tetangga dan sanak keluarga memiliki peluang lebih banyak untuk hadir, karena semua orang yang punya hajat sangat bahagia bila yang diundang bisa hadir semua.Â
BANGUN SUGESTI BARU
Membangun rumah tangga tidak sekadar berpedoman pada waktu pelaksanaan akad, tetapi lebih dari itu adalah membangun sugesti bahwa rumah tangga yang akan dirajud akan menuai bahagia, karena dengan pasangan yang tepat di saat yang tepat.Â
Maka sugisti harus mengisi di setiap denyut nadi, apapun harinya dan  jam jam berapapun, semua menuju pada sebuah pilihan, semoga apa yang sudah dipilih beriringan dengan takdir baik yang ditetapkan oleh Allah.
Kuatkan ikhtiar, sudahi dengan tawakal, karena tidak mungkin manusia hidup tanpa ada campur tangan Allah. Keyakinan yang kuat terhadap usaha yang baik akan menghasilkan kebaikan, seperti orang penanam rumput, hanya rumput saja yang tumbuh, namun menanam padi di samping tumbuh padi rumput juga nebeng tumbuh.
ALLAH YANG MENJADIKAN KAYA
Salah hari takut sial atau miskin ini jawaban Allah