KEUTAMAAN SEPULUH AWAL DZULHIJAH
Sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah adalah musim kebaikan, maka sudah selayaknya setiap muslim memberikan perhatian yang lebih terhadapnya. Sudah sewajarnya setiap muslim meningkatkan amal shalihnya pada waktu tersebut, melebihi ama shalihnya pada waktu yang lain.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa ada puluhan hari yang tiga diantaranya sangat dimuliakan oleh orang-orang sholeh terdahulu yakni: 1).Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, 2).Sepuluh hari pertama Dzul Hijjah, dan 3).Sepuluh hari pertama Muharram.
Menyangkut keutamaan beramal di sepuluh hari pertama Dzul Hijjah diterangkan dalam hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berikut :
. . { }
 "Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)" Para sahabat bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun."
(HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Perhatikan redaksi hadis di atas yang berkesimpulan bahwa kemulian amalan di sepuluh pertama bulan ini baru akan sama dengan orang berjihad dengan harta dan jiwanya kemudian pulang tinggal nama atau telah meninggal dunia. Sungguh keistimewaan yg tidak boleh kita sia-siakan terlebih kita sadar bekal yg kita siapkan untuk akhirat jauh dari kata cukup.
Â
Adapun amalan yang selayaknya dilakukan oleh setiap muslim yang memiliki kemampuan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini adalah:
Pertama adalah  Haji dan Umrah