Mohon tunggu...
Hamid Hasni
Hamid Hasni Mohon Tunggu... -

lahir di Surabaya gede di Jakarta , dewasa di 21 propinsi indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berani Tidak Populer..."Macet Jakarta Terurai"

6 September 2012   16:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andai Foke   setegas  Yusuf Kalla dengan konversi minyak tanah ke LPG,  setegas Bang Yos dengan Busway nya atau  contoh terbaru yg di lihatkan  pengelola KAI,   macet Jakarta pasti terurai.   Dengan melakukan tarif   mobil pribadi Rp 100,000 tiap lewat di jalan protokol,  naikan tarif parkir 5 X lipat dari saat ini,  ambil satu jalur Tol  yg mengarah ke kota satelit Jakarta ( Tol kebun jeruk,  Cikampek dan Jagorawi ) serta  tambah busway dengan jumlah 2 X halte ( antar halte ada busway)  yakin transportasi jakarta terurai.

" Abaikan gejolak  masyarakat di saat awal aturan  diberlakukan"  adalah  kunci sukses  sebagaimana awal program konversi minyak tanah atau awal peluncuran Busway.  Namun apa mau dikata  Foke  bukan kalla  atau Yos yg berani tidak populis demi kesejahteraan rakyat.  Foke masih berpikir "bagaimana  Aku  dipilih kembali jadi DKI  Satu."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun