Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Selama Mudik 7 Hari

27 April 2023   14:24 Diperbarui: 27 April 2023   14:58 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecelakaan Km 630 tol Madiun / PJR TOL Jatim VI detik.com

Malam harinya, gema takbir mulai bergema tanda bahwa Sebagian umat Islam akan berlebaran pada hari Jumatnya. Saya dan istri yang merasa lelah karena banyak berkutat mengurus anak saya yang sedang sakit, merasa ada kesempatan untuk lebih dulu beristirahat puasa dengan memutuskan besok Jumat ikut shalat Id. Hehehe..

#Hari ketiga, Jumat 21 April 2023

Pagi hari, kami segera bersiap untuk shalat Id di Lapangan Santan. Lapangan ini beberapa tahun lalu masih berupa sawah dan info yang saya terima sawah tersebut adalah bondo / bengkok desa yang diubah peruntukannya sebagai lapangan desa. Beberapa perhelatan digelar disini seperti pasar malam, shalat Id, dan pertandingan turnamen sepak bola.

Suasana shalat Id lapangan Santan / Tika Laksmita
Suasana shalat Id lapangan Santan / Tika Laksmita

Mendekati pukul setengah tujuh kami sudah sampai di lapangan. Tampaknya tidak terlalu banyak yang shalat Id pada hari jumat ini kira kira mendekati angka 150-200 orang jamaah. Khutbah disampaikan oleh ketua PCM Muhammadiyah Mungkid dengan materi pentingnya melanjutkan kebaikan-kebaikan selama berpuasa dilanjutkan ketika puasa telah usai serta pentingnya menjaga toleransi kepada umat Islam yang akan merayakan Idul Fitri pada hari Sabtu esok. Dalam kesempatan tersebut saya berjumpa dengan Mbak Taryati pegiat Aisyiyah Muhammadiyah yang juga menggeluti bisnis ecoprint. Tampak baju/mukena yang digunakan bercorak ecoprint.

Pulang shalat Id, kami mampir sebentar ke tukang sayur di Santan. Di sana, dagangan sayur digelar dan penjual tinggal menghitung belanjaan serta menerima pembayaran dibantu oleh istrinya. Pagi itu kami berbelanja tempe, sayur serta ketupat siap santap.

Kebetulan orang tua saya mengikuti lebaran pada esok hari mengikuti pemerintah. Namun demikian, emak saya justru sudah ngliwet dan mempersilakan kami segera bersarapan. Hehehe.. nasi dan ayam santan kuning buatan istri saya menjadi sajian nikmat di hari yang fitri pagi hari ini.

Suasana kampung masih belum bersuasana lebaran untuk itu kami lebih banyak ngemil dan bersantai di rumah hingga jelang siang, bapak saya menitip minta dibelikan beberapa keperluan di Pasar Muntilan. Ya sudah akhirnya kami putuskan untuk jalan-jalan sejenak sambal melihat suasana menuju Pasar Muntilan tetapi melewati jalan non regular karena tidak ingin memakai helm. Dari Desa Pabelan kami arahkan ke selatan ke Desa Ngrajek, melewati Menayu dan menyeberang di jembatan sabo dam. Dari sana kami ambil arah ke utara menuju Muntilan. Alhamdulillah belanja keperluan di Muntilan selesai sudah dan karena kehausan kami sudah bisa minum sementara orang lain (banyak yang) masih puasa. Wkwkwk

Sabo dam Ngrajek / google odin saef
Sabo dam Ngrajek / google odin saef

Tidak dinyana, kami melewati sebuah toko pakaian branded yang menjadi langganan istri saya belanja di aplikasi belanja online. Kebetulan sekali lewat dan akhirnya bisa melihat-lihat langsung koleksi baju-bajunya. Kebetulan, anak saya kemarin belum mendapat baju yang cocok sehingga tertolong dengan toko yang ada di Kenatan Muntilan ini.

Sore harinya gema takbir lebih membahana dan ledakan mercon / petasan serta naiknya balon udara menjadi pertanda bahwa esok hari Idul Fitri akan lebih ramai. Sesekali terlihat pula warna warni kembang api di langit diiringi suara dar der dor. Saya sebagai orang desa yang terlanjur agak lama merantau (kurang lebih selama 12 tahun) menjadi orang yang asing dengan desa sendiri. Ada perasaan kurang enak ingin bergabung dengan pemuda setempat untuk ikut berinteraksi karena Sebagian besar sudah tidak kenal lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun