**
Badan sudah segar, menjelang jam delapan kami segera mengarahkan mobil ke Selecta. Cara menuju ke sana tidak sulit, tinggal mengikuti petunjuk jalan arah ke Cangar saja. Dari Kota Batu, perjalanan arah Selecta ini disuguhi pemandangan cantik gunung-gunung yang mengelilingi kota, serta suasana kota yang sejuk. Kurang lebih sepuluh menit saja, kami telah sampai di Selecta.
Wisata ini menjadi pilihan kami sebenarnya karena untuk menghabiskan waktu saja, sembari menunggu Jatim Park 3 buka pukul 11 nanti. Untuk masuk wisata Selecta, per orang dikenai tiket sebesar Rp. 40.000 dan Rp. 10.000 untuk parkir mobil. Begitu turun dari mobil, kami disuguhi ornamen tanaman berbentuk love dengan tulisan besar "Selecta, Truly Picnic". Di sebalik tulisan itu, ada akuarium panjang yang memajang aneka ikan hias. Sudah besar besar ikannya. Tak jauh dari situ, juga ada sebuah jembatan yang dibawahnya ada kolam ikan. Jembatan ikonik dengan tulisan Selecta itu biasa menjadi favorit pengunjung untuk berfoto.
Sedikit ke atas, ada beberapa patung hewan dan dinosaurus. Tentu saja ini disukai oleh anak-anak. Seperti Dayu yang langsung kegirangan minta foto-foto. Dari bagian atas, kita bisa memandang beberapa kolam renang, dan salah satu ikon Selecta berupa bianglala raksasa. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah sebuah konstruksi perosotan renang yang sepertinya sangat kuno. Benar saja, ternyata kolam yang dilengkapi perosotan kuno tersebut telah ada sejak jaman kolonial. Kawasan ini, rupanya memang telah dikonsep sebagai tempat wisata sejak bangsa Belanda memerintah di negeri ini.
Di bagian belakang, kita bisa menemukan hamparan bunga warna warni yang berada di sebuah lembah. Sungguh amat elok dipandang. Untung saja, kami datang masih pagi, sehingga sangat pas untuk berfoto karena cahaya matahari masih soft. Ada juga fasilitas berupa sky bike dimana pengunjung bisa menaikinya dan berjalan di rel yang sudah tersedia. Namun saat kami ke sana, wahana ini belum buka.
Sebagai gantinya, kami mendatangi bianglala. Untuk naik menaikinya, kami masih harus merogoh tiket tambahan per orang Rp. 10.000. Tidak rugi, karena dari bianglala yang berputar pelan ini, kami bisa memandang kompleks wisata Selecta dan sekitarnya dengan lepas. Kayak naik helikopter. Huwelloookkk.. Suegerrr..
Turun dari Bianglala, Dayu justru tertarik dengan sebuah patung kepala singa, yang merupakan sebuah terowongan / goa kecil. Jadi ketika masuk mulut singa, pengunjung akan memasuki sebuah terowongan dan berakhir di sebuah titik lain. Saking senangnya, ia sampai berkali kali minta bolak balik ke mulut singa ini. Hehehe..
                               Â